tirto.id - Film Indonesia Pasir Berbisik yang dirilis pada tahun 2000 bisa ditonton di situs web streamingMola TV. Film berdurasi 104 menit ini dibintangi Dian Sastrowardoyo, Christine Hakim, Slamet Rahardjo, Didi Petet, dan Dik Doank.
Ayah Daya (Dian Sastrowardoyo) dulunya seorang penjual obat keliling bernama Agus (Slamet Rahardjo Djarot). Untuk menjual obatnya, Agus harus sering bepergian, menyusuri satu desa ke desa yang lain.
Suatu ketika, Agus tidak pulang dan tidak ada kabar lagi tentangnya. Dia menghilang tanpa jejak dan tidak diketahui keberadaannya.
Setelah Agus hilanng, Daya hanya tinggal bersama ibunya, Berlian (Christine Hakim). Berlian membuka warung jamu dan membantu dukun beranak. Kehilangan sosok suami sepertinya membuat Berlian sangat protektif pada anaknya.
Tidak hanya Berlian, Daya juga sepertinya belum siap kehilangan sosok ayah. Untuk mengisi kekosongan itu, Daya sering berkhayal akan sosok ayahnya.
Jika Daya merindukan ayahnya, dia akan menempelkan telinga di pasir. Daya seakan mendengar bisikan dari pasir itu.
Kemalangan sepertinya belum mau menjauh dari Berlian dan Daya. Suatu ketika terjadi kerusuhan di desa. Banyak rumah terbakar.
Berlian dan Daya tidak tahu jelas apa penyebab persitiwa ini, tetapi masa itu merupakan tahun yang mencekam dan terdengar pidato presiden tentang peristiwa G30S. Kejadian ini membuat Berlian dan Daya terpaksa pindah.
Mereka kemudian menetap di sebuah padang pasir dan memulai usaha lagi. Tidak lama setelahnya, Daya bertemu sosok lelaki bernama Agus.
Daya seakan mendapatkan hal yang sangat dia idamkan. Sayangnya Berlian tidak begitu suka dengan Agus.
Benar saja, Agus ternyata orang jahat yang kemudian menjual Daya pada rentenir. Berlian berusaha mengambil kembali Daya dan hendak menitipkannya pada sang kakek.
Pasir Berbisik yang disutradarai Nan Achnas ini mendapat 16 penghargaan di berbagai ajang festival film, salah satunya film terbaik di Asia Pacific Film Festival tahun 2001.
Dian Sastrowardoyo menjadi Aktris Terbaik dalam ajang Festival Film Indonesia (2004), Deauville Asian Film Festival, Prancis (2002), Singapore International Film Festival (2002), dan Festival Film Bandung (2002).
Penulis: Sirojul Khafid
Editor: Dipna Videlia Putsanra