Menuju konten utama

Nilai Transaksi Aset Kripto Tembus Rp249,3 T per Agustus 2022

Kemendag mencatat nilai transaksi aset kripto di Indonesia mencapai Rp249,3 triliun hingga akhir Agustus 2022.

Nilai Transaksi Aset Kripto Tembus Rp249,3 T per Agustus 2022
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga memberi sambutan saat pelepasan kontainer produk perikanan di Safe n Lock Warehouse, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (10/2/2022). ANTARA FOTO/Umarul Faruq/nz

tirto.id - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat nilai transaksi aset kripto di Indonesia mencapai Rp249,3 triliun hingga akhir Agustus 2022. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat sampai akhir Desember 2022.

"Per hari nilai transaksi [bisa] mencapai Rp2,35 triliun. Ini adalah potensi," kata Wakil Menteri Perdagangan, Jerrry Sambuaga dalam sambutannya di Acara MoU Kadin Bandung dan Coinstore, di Jakarta (18/10/2022).

Jerry menuturkan, hingga Agustus jumlah investor kripto juga sudah menyentuh level 16,1 juta orang. Posisi ini bahkan mengalahkan jumlah investor yang berada di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"90 persen [investor] adalah anak muda 20-30 tahun," imbuh dia.

Lebih lanjut, Jerry mengatakan pada hari ini sudah ada sebanyak 383 token kripto yang diakui dan diberikan izin oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Dari jumlah tersebut 10 token kripto berasal dari dalam negeri.

"Jumlahnya belum banyak tapi ada dari Indonesia," katanya.

Untuk itu, Jerry mengajak seluruh masyarakat maupun kreator ada di Indonesia untuk berlomba membuat token kripto. Sebab menurutnya, token kripto bisa menjadi salah satu produk ekspor Indonesia terbesar.

"Kalau ada produk anak bangsa dibeli orang luar satu kebanggaan dan esensial," ujarnya.

"Pemerintah serius mengatur lewat kebijakan dan standar mampuni. Kalau buat token daftar ikuti peraturan konsisten dengan aturan dibuat Bappebti jangan sampai ada dilanggar," sambungnya.

Dalam kesempatan sama, Ketua Komite Aset Digital, Raine Renaldi mengaku optimistis Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Bandung bisa membawa produk kripto lokal ke global. Hal itu karena, kripto menjadi salah satu produk anti terhadap resesi.

"Jadi sebenernya saya bisa bilang kripto produk yang anti resesi karena dia tidak terikat dengan suatu negara. Kita bisa jual di Brasil dan lain-lain," jelasnya.

Dia menambahkan, saat ini pihaknya telah memikirkan bagaimana caranya aset kripto ini bisa menjadi barang komoditas ekspor. Terlebih, ketika nanti di ekspor dapat membawa devisa ke dalam negeri.

"Kita memang mau perkuat kualitas aset kripto jadi salah satu pulang tunggung Indonesia ke depan," imbuhnya.

Baca juga artikel terkait PERDAGANGAN ASET KRIPTO atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Bisnis
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang