tirto.id - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berupaya optimal menjalankan visi misi Presiden Joko Widodo, yakni menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia dan kawasan perairan Natuna dianggap sebagai titik potensial poros maritim dunia.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (21/8/2016).
"Indonesia itu sangat sentral dilewati empat samudera, dan Natuna titik spot yang luar biasa penting," katanya.
KKP sejak dua tahun lalu telah memprioritaskan pembangunan 15 pulau-pulau terluar dan kawasan perbatasan sebagai Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT).
Sepuluh lokasi diantaranya terus digenjot pembangunannya agar bisa selesai tahun ini, termasuk di Kabupaten Natuna, yang dipusatkan di Selat Lampa.
Susi pun mengajak para nelayan dan masyarakat sekitar, untuk menjaga lautnya, teritorial perbatasan di Natuna.
Dia juga mengharapkan agar pengelolaan dapat dijalankan dengan penuh tanggung jawab, serta memiliki rasa kepedulian antar sesama dan komitmen untuk tidak mendahulukan ego sektoral dan kepentingan diri sendiri.
Sebelumnya, Ketua Bidang Kemaritiman Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Munafri Arifuddin mendorong Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang perikanan untuk mengelola potensi komoditas kelautan dan perikanan yang ada di Natuna.
"Pemerintah memiliki BUMN Perikanan yang dapat dioptimalkan fungsinya yakni PT Perindo (Persero) atau Perusahaan Umum Perikanan Indonesia untuk mengelola perikanan Natuna," kata Munafri di Jakarta, Rabu (10/8).
Penulis: Rima Suliastini
Editor: Rima Suliastini