tirto.id - Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali meminta kandidat partai koalisi yaitu Partai Demokrat dan PKS untuk tidak memaksakan kader mereka menjadi cawapres. Walaupun Nasdem memberikan kebebasan sepenuhnya kepada Anies Baswedan untuk mencari cawapres.
"Sebaiknya ada kebesaran hati partai politik koalisi untuk tidak memasang target atau memasang syarat koalisi dengan mensyaratkan bahwa cawapres harus dari kadernya. Jangan begitu," kata Ahmad Ali saat dihubungi Tirto pada Rabu (19/10/2022).
Dirinya juga meminta kepada partai yang hendak berkoalisi dengan Nasdem untuk memenangkan Anies Baswedan agar tidak berebut soal kursi cawapres. Menurutnya akan memunculkan dampak bahaya pada keberlangsungan perjalanan koalisi.
"Maka katakanlah dua atau tiga partai berkoalisi sebaiknya tidak ada menang-menangan di situ," jelasnya.
Ahmad Ali menegaskan bahwa koalisi yang terbentuk nantinya memiliki prinsip kebangsaan dan pandangan masa depan.
"Ketika setiap partai koalisi memasang syarat kadernya harus cawapres maka bisa tidak muncul kepatuhan untuk berkoalisi. Nantinya stabilitas koalisi tidak akan tercapai," ungkapnya.
Selain itu, Nasdem juga berharap cawapres yang diusung bisa lahir dari orang nonpartai yang statusnya serupa dengan Anies Baswedan.
"Koalisi yang dibentuk ini adalah koalisi kebangsaan untuk memfasilitasi orang-orang yang tidak berada di internal partai pengusung. Supaya tidak terjadi konflik dan kesannya hanya mau menang-menangan," ujarnya.
Menurutnya kebebasan Anies Baswedan mencari cawapres seumpama memberikan cek kosong dan Anies bebas mencari sosok pendampingnya dengan mandat yang diberikan oleh Nasdem.
"Kenapa Nasdem memberikan mandat kepada capres untuk mendekati orang yang menurut dia pas dalam mendampingi. Supaya nanti ketika dia terpilih bisa bekerja sama. Ada chemistry di antara pasangan tersebut," pungkasnya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Fahreza Rizky