Menuju konten utama

Museum Mode Pertama Akan Dibuka di Paris

Paris, ibu kota mode dunia, akhirnya bakal memiliki museum fesyen permanen pertama.

Museum Mode Pertama Akan Dibuka di Paris
Sejumlah model memperagakan kreasi desainer Amerika Adam Andrascik bagian dari koleksi pakaian wanita siap-pakai untuk musim Gugur/Dingin 2017-2018 untuk rumah mode Guy Laroche dalam Pekan Mode Paris, Prancis, Rabu (1/3). ANTARA FOTO/REUTERS/Benoit Tessier.

tirto.id - Museum fesyen permanen pertama akan dibuka di kota fesyen dunia, Paris, Perancis.

Palais Galliera, yang sudah menggelar pameran temporer para perancang utama dalam empat tahun terakhir, akan menjadi museum permanen menurut Wali Kota Anne Hidalgo.

Galeri baru senilai 5,7 juta euro (sekitar Rp80,4 miliar) akan dibangun di bawah paviliun abad ke-19 dengan bantuan rumah mode Chanel, menurut Hidalgo.

Galeri tersebut akan dibuka tahun 2019 dan dinamai seperti pendiri Chanel, Gabrielle "Coco" Chanel.

Museum Mode Paris akan dibuka sepanjang tahun dan menyajikan perjalanan sejarah fesyen mulai dari busana abad ke-18 hingga busana-busana terkini yang sedang populer.

"Paris bangga bisa membuka ruang luar biasa ini, sekali lagi membuktikan bahwa ini adalah rumah mode," kata Hidalgo sebagaimana dikutip kantor berita AFP.

Museum itu berada di daerah kaya di Tepi Kanan Sungai Seine, berseberangan dengan museum seni modern Palais de Tokyo, tempat banyak busana diperagakan selama pekan mode Paris.

Paris, ibu kota Prancis ini berada di tepian Sungai Seine merupakan kota yang menawan. Kota ini menjadi salah satu destinasi utama saat warga mancanegara berkunjung ke Eropa. Rasanya kurang lengkap bila mengunjungi ‘Benua Biru’ bila belum menjejak Kota Paris yang identik dengan ikon Menara Eiffel.

Beragam sebutan ditujukan untuk Kota Paris, di antaranya Kota Romantis, Kota Mode, dan City of Light atau Kota Cahaya. Dalam perjalanan sejarah kejatuhan dan kejayaannya, Paris berevolusi dari pusat berbagai bidang mulai dari pendidikan, sains, seni, hiburan, hingga fesyen.

Bahkan, kota yang dahulu merupakan permukiman warga subsuku Galia Kelt pada sekitar abad III bernama Lutetia atau Lutece ini telah berkembang demikian pesat menjadi kota metropolitan, pusat bisnis dan budaya di dunia.

Baca juga artikel terkait PARIS atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri