Menuju konten utama

MUI Apresiasi Pernyataan Jokowi Perkuat Pendidikan Madrasah

MUI menyambut gembira dan mengapresiasi yang setulus-tulusnya atas niat yang luhur Presiden Joko Widodo untuk memperkuat pendidikan di pesantren-pesantren.

MUI Apresiasi Pernyataan Jokowi Perkuat Pendidikan Madrasah
Presiden Joko Widodo berdialog dengan santri Ponpes Annawawi Nahrudin (kiri) saat menghadiri acara Haul ke-124 Syekh Nawawi di Tanara, Serang, Banten, Jumat (21/7). ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

tirto.id - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengapresiasi pernyataan Presiden Joko Widodo yang berencana memperkuat karakter bangsa dengan menyiapkan generasi muda, terutama siswa madrasah diniyah. Hal ini dikemukakan Wakil Ketua Umum MUI

"MUI menyambut gembira dan mengapresiasi yang setulus-tulusnya atas niat yang luhur Presiden Joko Widodo untuk memperkuat pendidikan diniyah dan pendidikan keagamaan di pesantren-pesantren dengan membangun karakter anak-anak bangsa," kata Wakil Ketua MUI Zainut Tauhid Saadi di Jakarta, Sabtu (22/7/2017).

Zainut menilai, penguatan madrasah diniyah merupakan bentuk kepedulian dan antisipasi dini untuk mempersiapkan generasi emas yang kuat, tangguh, dan berakhlak mulia. Dengan begitu, generasi mendatang bisa bersaing di dunia global tanpa kehilangan jati dirinya. Sebab, ia menyadari pengaruh era digital semakin sulit dihindari.

"Di satu sisi era digital banyak melahirkan manfaat, tapi di sisi lain juga banyak melahirkan mudarat. Di antara mudarat itu misalnya, mengubah ciri kehidupan masyarakat gotong royong menjadi individual, timbulnya sifat pragmatisme, ingin serba mudah dan gampang," kata Zainut sebagaimana dikutip Antara.

Selain itu, kata dia, perkembangan teknologi juga menyebabkan lenyapnya identitas kultural nasional serta lokal, hilangnya semangat nasionalisme dan patriotisme. Sementara hal paling mengkhawatirkan pihak yang cepat terserang budaya digital itu adalah generasi muda.

"Untuk itu, MUI berharap semoga apa yang menjadi harapan Bapak Presiden tersebut dapat segera ditindaklanjuti oleh kementerian terkait sehingga gagasan yang sangat mulia tersebut tidak menguap sia-sia," katanya menjelaskan.

Sebelumnya, pada acara halal bihalal kebangsaan yang diselenggarakan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Tengah di Semarang, Sabtu malam, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga mengingatkan semua lapisan masyarakat untuk terus menjaga kebhinekaan serta kemajemukan yang ada di Negara Republik Indonesia.

"Indonesia adalah negara muslim terbesar di dunia yang memiliki 17 ribu lebih pulau, 714 suku, dan 1.100 lebih bahasa lokal. Kebhinekaan dan kemajemukan inilah yang harus kita jaga dan bina," kata Presiden Jokowi saat menyampaikan pidato pada acara halalbihalal kebangsaan di Semarang, Sabtu malam.

Presiden Jokowi juga mengingatkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dengan penduduk 250 juta jiwa. Presiden Jokowi menceritakan, saat bertemu dengan Raja Salman, dirinya menyampaikan bahwa Indonesia memiliki belasan ribu pulau, ratusan suku bangsa, dan seribuan lebih bahasa lokal.

"Beliau (Raja Salman) kaget betul, tidak menyangka sebanyak itu, dan hal yang juga saya sampaikan kepada Presiden Mesir, Qatar, dan Presiden Afganistan. Presiden Afganistan menyampaikan pesan kepada saya agar berhati-hati (memimpin) agar tidak terjadi konflik sosial karena Indonesia merupakan negara muslim terbesar," ujarnya.

Baca juga artikel terkait MADRASAH atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari