Menuju konten utama

Mudik Nataru Aman, DJKA Kembali Hadirkan Motis

DJKA kembali hadirkan layanan angkutan sepeda motor gratis (Motis) dengan jalur Jakarta Gudang, Cirebon, Purwokerto, Yogyakarta, Lempuyangan.

Mudik Nataru Aman, DJKA Kembali Hadirkan Motis
Konferensi Pers Layanan Angkutan Motor Gratis Menggunakan Kereta Api (Motis) untuk Nataru, di Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu (4/12). (Tirto.id/Shofiatunnisa Azizah)

tirto.id - Menjelang perayaan Nataru, Direktorat Jenderal Perkeretaapian kembali menghadirkan layanan angkutan sepeda motor gratis (Motis) untuk mengurangi angka kecelakaan pada pemudik yang berkendara dengan sepeda motor.

“Tujuannya adalah sebenarnya untuk mengurangi angka kecelakaan sepeda motor. Karena kita ingin meningkatkan keselamatan, khususnya keselamatan bagi pengendara sepeda motor, makanya kita kurangi jumlah teman-teman pemudik yang menggunakan motor,” ungkap Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, Arif Anwar, saat ditemui dalam Konferensi Pers Motis di Gedung Karsa Kementerian Perhubungan, Jakarta, pada Rabu (4/12).

Arif mengatakan, perhatian pemerintah terhadap keselamatan pengendara dalam momentum ini ditunjukkan dengan evaluasi terhadap layanan yang telah dilakukan sebelumnya. Maka dari itu, Arif menyampaikan bahwa akan ada perbedaan dari layanan Motis pada tahun ini.

“Di angkutan Natal 2024 saat ini, kita menyelenggarakan satu lintas pelayanan kembali, tapi ada yang berbeda,” ujarnya.

Perbedaan ini, lanjut Arif, menyoroti pada hasil evaluasi lintasan pada periode sebelumnya yang kurang diminati. Hasil ini dibandingkan dengan penyelenggaraan yang berhasil menuai lebih antusiasme yang lebih tinggi. Maka, Arif mengatakan bahwa, periode ini diputuskan untuk mengikutsertakan jalur tengah dalam lintas pelayanan.

“Kalau kemarin kita menggunakan jalur utara untuk pelayanan. Jadi, dari Jakarta Gudang itu menuju ke Semarang. Tahun ini, kita merubah ke jalur tengah dari Jakarta Gudang, kemudian Cirebon, Purwokerto, menuju ke Yogyakarta, Lempuyangan,” jelasnya.

Lebih lanjut, stasiun yang menjadi lintas pelayanan sekaligus dituju langsung untuk pendaftaran dan penyerahan kendaraan adalah Stasiun Jakarta Gudang, Stasiun Pasarsenen, Stasiun Cirebon Prujakan, Stasiun Purwokerto, Stasiun Kutoarjo, dan Stasiun Lempuyangan, dan rute sebaliknya.

Sementara untuk yang terkendala karena jarak pengantaran kendaraan ke Stasiun Jakarta Gudang, DJKA juga memberikan layanan untuk mengangkut kendaraan dengan menyerahkannya di stasiun pengumpan. Nantinya, Arif menjaminkan layanan Motis akan mengangkut motor yang diserahkan ke Stasiun Jakarta Gudang.

“Maksudnya stasiun pengumpan adalah para peserta motor gratis nanti bisa mendaftar di stasiun tersebut, di Tangerang dan Bekasi, dan bisa meninggalkan kendaraannya untuk diangkut di stasiun tersebut,” jelas Arif.

Untuk bisa memperoleh fasilitas tersebut, tarif yang akan dikenakan untuk peserta sebesar Rp10 ribu untuk jarak kurang dari 226 kilometer dan Rp20 ribu untuk jarak di atasnya. Dengan biaya pembayaran tiket yang telah disubsidi itu, Arif menyampaikan bahwa pendaftar juga akan difasilitasi dua tiket kereta api untuk dewasa dan satu infant.

Per harinya selama pelayanan, disampaikan Arif bahwa kereta api akan mengangkut 232 unit dengan kapasitas 530 penumpang. Sebagai hasil, kapasitas angkutan ini akan berjumlah 2.320 unit motor dan 5.300 penumpang selama 10 hari penyelenggaraannya. Oleh sebab itu, Arif menyarankan pemudik untuk langsung mendaftarkan diri sebab pendaftaran Motis telah dibuka dan akan berlangsung selama 1-28 Desember 2024.

“Pendaftaran sudah dimulai dari tanggal 1 kemarin sampai dengan tanggal 28. Jadi, pendaftaran ini akan ditutup sehari sebelum pelaksanaannya,” terang Arif.

Dirinya menambahkan, pelaksanaan Motis akan berlangsung pada 20-29 Desember 2024. Karena itu, bagi peserta yang mengikuti layanan ini pada tanggal 20 Desember masih bisa mendaftarkan diri sampai dengan tanggal 19 Desember.

Namun demikian, Arif mengimbau para peserta untuk bersegera mendaftarkan diri selambat-lambatnya dua hari sebelum penutupan pendaftaran. Pasalnya, Arif menyebut, penyerahan kendaraan dengan rentang waktu yang tidak terlalu dekat ini ditujukan untuk meminimalisir berbagai kemungkinan yang tidak diinginkan.

“Kami mengimbau untuk teman-teman yang akan ikut motor gratis ini untuk bisa menyerahkan sepeda motornya pada H-2 sebelum keberangkatan. Walaupun kami membatasi H-1, tetapi untuk menghindari kesalahan petugas, untuk menghindari teman-teman nanti tidak mendapatkan, istilahnya, hal-hal yang tidak diinginkan,” tutupnya.

(INFO KINI)

Penulis: Tim Media Servis