tirto.id - Kementerian Perhubungan menyarankan pemudik untuk tidak menggunakan motor saat mudik Lebaran 2018, jika jaraknya lebih dari 60 kilometer.
“Bagi angkutan darat lainnya, kalau mengendarakan mobil pribadi persiapkan dengan baik karena jalannya panjang, Anda harus siap dengan segala sesuatu. Motor sebaiknya apabila lebih dari 60 km, saya sarankan lebih baik tidak menggunakan,” kata Menhub Budi Karya pada 5 Juni lalu.
Bagi pemudik yang akan mudik dengan jarak kurang dari 60 kilometer atau terpaksa mudik menggunakan motor, sebaiknya mengecek beberapa hal pada kendaraan sebelum berangkat.
Kendaraan perlu dicek agar perjalanan mudik nyaman dan aman. Selain itu juga untuk mengantisipasi hal-hal seperti kemacetan dan kondisi jalan yang sulit diprediksi.
PT Astra Honda Motor (AHM) menyarankan pemudik untuk mengecek 5 hal pada kendaraan berikut ini:
1. Ban
Pastikan kondisi ban motor dalam keadaan tidak habis/haus sehingga dapat memiliki cengkraman yang optimal saat pengereman, terutama dalam kondisi hujan.
Pastikan batas maksimal ban masih aman dengan ketebalan pola tapak ban yang masih dapat digunakan.
“Untuk lebih aman, gantilah ban sebelum melewati batas maksimal ban motor,” ujar Technical Training AHM, Endro Sutarno.
Agar lebih mudah, gunakankan Tread sebagai indakator tingkat kehausan ban yang terletak di tengah ulir ban. Posisi Tread dapat dilihat dari segitiga Tread Wear Indicator (TWI) yang biasanya terdapat di sisi dinding ban.
Selain itu, gunakanlah ukuran ban yang sesuai standar pabrikan serta pastikan tekanan angin sesuai dengan standar yang tertera pada sepeda motor.
Ukuran standar tekanan ban dapat dilihat pada dek motor untuk motor jenis skutik. Sementara pada motor jenis sport dan bebek ukuran tertera pada swing arm.
2. Sistem Pengereman
Perhatikan tingkat keausan kampas rem. Hal ini dapat dilihat dengan ciri minimal ketebalan kurang dari 2mm. Pastikan juga minyak rem dalam kondisi sesuai batas ukur terutama yang sudah memiliki jangka waktu lebih dari 2 tahun.
Bagi motor pemudik yang masih menggunakan sistem pengereman tromol, periksalah tromol dalam kondisi baik.
Jika indikator panah yang terdapat pada tuas tromol sudah bertemu, lakukanlah penggantian sehingga tidak terjadi gesekan antara kampas rem dan tromol roda.
3. Tuas Gas dan Tuas Kopling
Pada bagian sistem tuas gas, kondisi yang baik dapat diuji coba dengan cara berikut. Pertama, putar gas hingga mentok lalu lepas. Jika tuas gas kembali dengan cepat/tidak ada hambatan, berarti kondisi gas dalam kondisi baik.
Namun jika tuas gas kembali dengan lambat, bisa diakibatkan pengkaratan pada tuas gas dan harus cepat lakukan perbaikan ke bengkel.
Pada motor tipe sport, pastikan kabel kopling dalam kondisi baik. Jika tuas kopling terasa keras, lakukan penggantian sebab kemungkinan tali kopling dalam kondisi berkarat. Jika terlalu lama dibiarkan dapat menyebakan putusnya tali kopling.
“Untuk mendapatkan kenyamanan saat berkendara dengan tarikan yang optimal, kondisikan jarak main bebas tuas gas yakni 2-6mm. Sedangkan main bebas tuas kopling disetel pada 10-20mm,” ujar Endro.
4. Kelistrikan
Pastikan kondisi lampu depan, lampu belakang serta lampu sein dalam kondisi menyala.
Atur arah lampu depan, utamakan arah lampu mengarah ke sisi jalan dan jangan terlalu naik agar tidak mengganggu pengguna kendaraan dari arah yang berlawanan.
Periksa fungsi amper bensin atau indikator bensin tepat dalam memberikan informasi isi dari tangki bensin.
Cek tegangan baterai. Tegangan yang kurang dari 12,4 volt perlu dilakukan pengisian daya atau lalukan penggantian jika baterai tidak dapat dilakukan pengisian daya ulang.
5. Sistem Penggerak
Untuk sepeda motor yang menggunakan rantai sebagai sistem penggerak, waspadai kondisi aus pada bagian rantai. Lakukan perawatan berkala dengan melumasi Chain Lub yang direkomendasikan atau dapat menggunakan oli dengan SAE 80/90.
Untuk mendapatkan kenyamanan, atur jarak main bebas atau kekenduran rantai yang tertera pada aturan yang terdapat pada swing arm.
Bagi pemudik yang sering melewati kondisi jalan yang berdebu maupun kondisi rantai tidak dapat disetel kembali, wajib dilakukan penggantian rantai.
Bagi pengguna sepeda motor dengan jenis skutik pastikan belt CVT dalam tidak mengalami getas atau haus.
Jika mengalami keausan, lakukanlah penggantian. Prosedur penggantian harus dilakukan jika motor sudah memasuki 24.000 kilometer dan lakukan pengecekan setiap 8.000 kilometer sekali.
Editor: Dipna Videlia Putsanra