Menuju konten utama

MPR Sebut Dinamika Politik Pilkada Rawan Picu Keretakan

Menurut Hidayat, tidak akan ada aksi massa besar-besaran ataupun berita 'hoax' di media sosial, jika tidak ada indikasi yang menunjukkan tendensi pemunculan gejolak di tengah masyarakat.

MPR Sebut Dinamika Politik Pilkada Rawan Picu Keretakan
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (kiri) bersama Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso (kanan) menghadiri acara sosialisasi empat pilar kebangsaan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/9). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari.

tirto.id - Dinamika politik yang terjadi di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2017, terutama di DKI Jakarta akan dapat memicu keretakan bangsa jika tidak diredam.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid pada diskusi yang bertemakan "Empat Pilar: Merawat Indonesia" di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin (13/2/2017).

"Untuk mencegah situasi yang tidak diharapkan, diperlukan kesadaran bersama dari seluruh elemen bangsa untuk menjaga keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)," kata Hidayat Nur Wahid dikutip dari Antara.

Menurutnya, tidak akan ada aksi massa besar-besaran ataupun berita 'hoax' di media sosial, jika tidak ada indikasi yang menunjukkan tendensi pemunculan gejolak di tengah masyarakat.

Untuk itu, Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia agar memiliki kesadaran yang sama dalam menjaga keutuhan bangsa Indonesia.

"Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara sepatutnya menjadi pemersatu bangsa Indonesia yang heterogen," katanya.

Dalam diskusi tersebut, pengamat politik, Yudi Latif menambahkan, Pancasila adalah ideologi negara yang menjadi kekuatan pemersatu bangsa Indonesia.

Menurut dia, kekuatan Pancasila itu sudah diakui dunia yakni Indonesia tetap utuh dalam bingkai NKRI.

"Pancasila sebagai DNA bangsa Indonesia yang mampu menyerap keberagaman, demokratis, dan toleran," katanya.

Latif menjelaskan, bangsa Indonesia sudah heterogen sejak sebelum merdeka dan ternyata dapat bersatu dalam NKRI dengan ideologi Pancasila.

Menurut dia, Cina dan Jepang adalah bangsa homogen, Eropa juga baru mengembangkan sebagai bangsa heterogen.

Baca juga artikel terkait MPR atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto