tirto.id - Produsen sepeda motor Jawa kembali meramaikan pasar otomotif roda dua, setelah vakum sejak 1996. Ada tiga motor baru yang diproduksi, yakni model Jawa, Jawa 42, dan Jawa Perak untuk dipasarkan di India.
Jawa dan Jawa 42 dibuat dengan gaya cruiser klasik yang menjadi ciri khas motor Jawa di tahun 70’an. Dua motor itu berbekal mesin berkapasitas 293 cc satu silinder, bertenaga 27 dk dan torsi puncak 28 Nm.
Jawa tidak pelit menyertakan teknologi modern pada motor bergaya jaman dulu itu. Melansir Rushlane, dua motor tersebut diberikan anti-lock braking system (ABS) satu kanal untuk rem depan.
Jawa 42 dan Jawa memiliki konstruksi yang sama. Hanya saja, ada beberapa ornament berbeda yang menjadi diferensiasi tampilan keduanya, seperti kover garpu depan, sepatbor depan, serta spion.
Ada enam pilihan warna untuk Jawa 42, yakni hijau muda, hijau tua, biru muda, biru tua, krem, dan merah. Sedangkan Jawa hanya memiliki tiga varian warna, yaitu hitam, merah marun, dan abu-abu.
Harga Jawa 42 dan Jawa pun berbeda. Jawa 42 dijual lebih murah, sebesar 155.000 rupee (sekitar Rp31,7 juta), adapun Jawa dibanderol 164.000 rupee (sekitar Rp33,6 juta) dan unitnya sudah tersedia di dealer-dealer lokal di India.
Satu model lainnya, Jawa Perak tampil dengan gaya custom bobber. Salah satu ciri khasnya konstruksi jok yang menggantung, tidak menempel dengan sub-frame.
Jawa Perak dibenamkan mesin berkapasitas 353 cc, bertenaga 30 dk dan torsi puncak 31 Nm. Harganya 198.000 rupee (sekitar RP45,2 juta). Namun, Jawa Perak baru akan dipasarkan pada awal 2019.
Kemunculan kembali Jawa di industri sepeda motor terjadi setelah perusahaan asal Ceko itu dibeli sahamnya oleh firma otomotif India, Mahindra and Mahindra (M&M).
Motor Jawa dan Jawa 42 menggunakan basis mesin yang sama dengan Mahindra Mojo, model street fighter. Namun setelan mesin dibuat berbeda untuk menyesuaikan dengan karakter retro Jawa dan Jawa 42.
Di India, Jawa akan berkompetisi dengan Royal Enfield di ceruk motor retro. Jawa dan Jawa 42 berhadapan dengan Royal Enfield Classic 350.
Editor: Yantina Debora