tirto.id - Valentino Rossi menyampaikan permintaan maaf kepada Takaaki Nakagami (LCR Honda) usai insiden yang membuat keduanya gagal melanjutkan lomba di di Grand Prix Belanda, Minggu (30/6/2019). The Doctor mengakui, insiden tersebut memang kesalahannya.
"Saya mencoba menyalip Nakagami memasuki tikungan 8, tapi saya agak terlalu banyak keluar dari garis, ketika saya masuk saya kehilangan [kendali bagian] depan [motor] dan sialnya saya menyenggol Nakagami. Jadi saya harus minta maaf karena itu kesalahan saya,” tutur pembalap berusia 40 tahun itu dikutip Motorsport.
Insiden Rossi dan Nakagami bermula dari langkah ambisius The Doctor yang berupaya mendahului sang pembalap Jepang ketika lomba baru memasuki lap kelima. Nakagami yang tersungkur di luar lintasan pun terlihat terdiam beberapa saat, hingga Valentino Rossi, menghampirinya
Usai lomba, Takaaki Nakagami mengaku kecewa dengan insiden tersebut. Pasalnya, pembalap berkebangsaan Jepang itu mengawali lomba dengan cukup baik dan terlibat dalam perebutan posisi 8. Namun, agresivitas yang dilakukan Rossi, membuat keduanya harus mengakhiri balapan lebih dini.
"Hari yang sial. Saya memiliki awal yang baik, mencoba berada di deretan teratas dan kemudian saya bertarung dengan Cal Crutchlow, Jack Miller, juga Valentino Rossi. Dia [Rossi] menyalip di tikungan 1, dan saya menyusulnya di tikungan 2. Kemudian di tikungan 8 dia mencoba menyalip lagi dari dalam [kemudian terjadi crash],” tutur sang pembalap LCR Honda dikutip Crash.
Hasil mengecewakan di Grand Prix Belanda membuat Valentino Rossi selalu gagal mencapai garis finis dalam 3 balapan terkini, yakni GP Mugello, GP Catalunya, dan GP Belanda. Akibatnya, posisi The Doctor di klasmen sementara MotoGP 2019, pun kian merosot.
Saat ini, Valentino Rossi, baru mengoleksi 72 poin dari 8 seri. Ia tertinggal jauh dari Marc Marquez di peringkat teratas yang menjadi kandidat utama peraih juara dunia MotoGP 2019. Kendati demikian, Rossi tetap menjadi pembalap Yamaha dengan poin tertinggi di klasmen, mengungguli Maverick Vinales, yang menjuarai Grand Prix Belanda, ditambah dua pembalap tim satelit, Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli.
"Ini memalukan karena merupakan akhir pekan yang sulit, saya juga mengalami beberapa momen sial, tetapi masalah yang lebih besar adalah saya terlalu lambat [di latihan bebas dan kualifikasi], tidak cukup cepat," pungkas The Doctor.
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Fitra Firdaus