tirto.id - Aksi 'nakal' Marc Marquez kepada Valentino Rossi di MotoGP Argentina 2018 mendapatkan komentar dari sang legenda balap motor, Giacomo Agostini. Menurutnya, tindakan Marquez tergolong bodoh. Meskipun demikian, reaksi Valentino Rossi yang menuding Marquez sengaja dan menghancurkan MotoGP tergolong berlebihan.
Di Termas de Rio Hondo pada Senin (9/4) dini hari, Marc Marquez menyenggol Valentino Rossi ketika balapan tersisa empat lap. Aksi tersebut membuat Rossi terjatuh, dan di ujung cerita, hanya menyelesaikan lomba di urutan ke-19. Di sisi lain, Marquez terkena penalti 30 detik yang menyebabkan dirinya tidak mendapatkan poin di Grand Prix Argentina.
Rossi dan Marquez Saling Klaim Paling Benar
Valentino Rossi menilai, tindakan Marquez menyenggolnya terjadi karena sang pebalap Spanyol tidak memiliki respek dengan pebalap lain. Tidak adanya respek itulah yang membuat Marquez berbahaya untuk MotoGP.
"Ketika Anda membalap dengan kecepatan 300 kilometer perjam, Anda harus menghormati rival. Memang Anda harus tangguh, Anda harus menggunakan kemampuan maksimum. Tetapi (jika caranya seperti Marquez) selesai sudah," kata Rossi dikutip dari laman Motorsport.com.
Marc Marquez membela diri. Baginya, menyenggol Rossi tidak bisa dielakkan. Kondisi lintasan saat itu basah, sehingga ban depan Marquez terkunci. Dua kali upaya meminta maaf Marquez, saat berada di lintasan dan saat lomba selesai, ditegaskannya sebagai pengakuan bersalah.
"Anda harus memahami keadaan lintasan saat itu. Oke, saya memang melakukan kontak, saya berusaha menikung dan ketika saya melihat dia (Rossi) terjatuh, saya berupaya untuk meminta maaf," kata Marquez.
Marquez Ceroboh, Rossi Berlebihan
Menurut Giacomo Agostini, tindakan Marc Marquez menyenggol Valentino Rossi tergolong ceroboh. Semestinya, jika Marquez lebih bersabar, ada peluang untuk menyalip Rossi di lap berikutnya. Meskipun demikian, bagi Agostini, Marquez tidak layak jika harus diberi hukuman tambahan.
"Marquez salah dan dia meminta maaf. Kita berharap dia tidak akan melakukannya lagi. Namun, dia tidak boleh didiskualifikasi, dia sudah dihukum kemarin di balapan."
"(Tindakannya) Itu bodoh, saya mengatakannya dari sudut pandang sebagai teman. Dia sebenarnya bisa menunggu lap berikutnya ketika ia mungkin sudah lebih siap. Saya tidak ingin membelanya, tetapi kita juga harus melihat situasinya, ketegangan saat itu membuat pikiran Anda tidak sejernih kala duduk di atas meja," kata Agostini dikutip dari laman resmi MotoGP.
Di sisi lain, serangan Valentino Rossi yang menyebut Marquez merusak MotoGP adalah reaksi berlebihan. Bagi Agostini, kejadian Marquez dan Rossi bisa menimpa siapa saja dalam pertarungan seketat MotoGP.
"Ketika Rossi berkata bahwa Marquez mengincar kaki para pebalap. Sekarang semua serba gugup dan melebih-lebihkan.
Yang terjadi antara Marquez dan Rossi bisa menimpa semua orang. Hal itu sebelumnya terjadi pada saya, pada Valentino Rossi. Dalam lomba yang sama, juga ada kejadian (Johann) Zarco yang menyenggol (Dani) Pedrosa)."
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Fitra Firdaus