tirto.id - Perang Valentino Rossi melawan Marc Marquez dan Honda di MotoGP 2018 berlanjut. Setelah insiden di Grand Prix Argentina, Rossi menuding Marquez hanya mencari muka di media. Kini, semua memandang ke Grand Prix Austin, yang digelar pada Senin, 23 April 2018.
Marc Marquez membalap dengan brutal sepanjang GP Argentina pada Senin (9/4). Ia menyenggol Aleix Espargaro dan Valentino Rossi. Di antara senggolan dengan kedua pebalap itu, yang terparah adalah kala Marquez menyebabkan motor Rossi terjerembab ke lintasan.
Seusai balapan, Marc Marquez berupaya meminta maaf kepada Valentino Rossi. Namun, ia tidak menemukan pebalap Italia tersebut di garasi tim Movistar Yamaha. Sebaliknya, Marquez mendapatkan tanggapan dingin dari kru Rossi, lantas pergi dengan tangan hampa.
Rossi Menuding Marquez Berpura-pura
Valentino Rossi menilai, cara Marquez untuk meminta maaf hanyalah lelucon. Pria berjuluk The Doctor itu mengaku tidak berminat untuk berbicara dengan Marquez atas insiden di Rio Hondo.
"Ini lelucon. Ini hanyalah (masalah) PR (public relations). Dia a tidak memiliki 'bola' untuk datang ke tempat saya sendirian, tetapi dia selalu bersama sang manajer (Emilio Alzamora), bersama Honda, di depan banyak kamera.
"(Terlihat di depan kamera) adalah yang paling penting untuk dia. Dia tidak peduli tentang Anda. Saya tidak ingin berbicara dengannya, karena saya tahu, yang akan dikatakannya kepada saya tidaklah jujur," kata Rossi dikutip dari Motorsport.com.
Rossi sendiri, punya sejarah perseteruan yang panjang dengan Marc Marquez. Yang paling utama adalah, ketika Rossi sengaja menunggu hingga Marquez menabraknya di Grand Prix Sepang Malaysia tiga tahun lalu.
Honda Percaya Sepenuhnya Pada Marquez
Sementara itu, Marc Marquez meminta agar semua orang melihat kembali insiden terjatuhnya Valentino Rossi dari sudut pandang yang lebih jernih. Permintaan ini didukung penuh oleh bos tim Repsol Honda, Alberto Puig. Menurut Puig, aksi Marquez menyenggol Rossi hanyalah ketidakberuntungan semata.
"Jika Anda melihat dalam tayangan ulang, ada genangan air di lintasan. Jadi, (ban depan Marquez) terkunci, dia harus melepaskan rem. Kedua pebalap sama-sama melebar, sayangnya Marc, karena masalah genangan ini, menyenggol Valentino, kemudian Vale jatuh."
“Kami mengerti peristiwa itu adalah insiden balapan, dan tentu saja kami sangat menyesal. Tetapi tentu saja, dalam situasi seperti ini setiap orang memiliki interpretasi masing-masing. Race Direction memiliki interpretasi sendiri, demikian pula pebalap. Tentu saja kami percaya pada pebalap kami, apapun yang disampaikannya kepada kami," kata Roig dikutip dari Crash.net.
Rekor Lima Tahun di Austin
Valentino Rossi mengklaim Marc Marquez sepenuhnya salah. Sebaliknya, Honda membantah dan menjelaskan, yang terjadi hanyalah perbedaan interpretasi.
Sementara perang kalimat itu masih berlanjut, semua mata memandang ke Grand Prix Austin yang akan digelar di Circuit of the Americas, Texas. Grand Prix itu berlangsung pada Senin, 23 April 2018.
Dalam lima tahun terakhir, hanya ada satu pemenang MotoGP di sana, yaitu Marc Marquez. Jelas, jika Valentino Rossi bisa menjadi yang tercepat dua pekan lagi, maka ini pembalasan setimpal untuk Marquez.
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Fitra Firdaus