tirto.id - Mondo Gascaro akhirnya merilis album perdananya yang berjudul "Rajakelana" pada Jumat, (25/11/2016), setelah resmi mengundurkan diri dari band SORE sekitar dua tahun silam.
Seperti dilansir dari Antara, “Rajakelana” bermakna angin. Pemilihan nama ini terinspirasi dari syair lagu "Rayuan Pulau Kelapa" karya Ismail Marzuki. Dalam keterangan pers dari Whistle Media, dikatakan bahwa makna dari "Rajakelana" dirasa mampu membalut jiwa album ini secara keseluruhan.
Sebelumnya, Mondo telah merilis single yang "Saturday Night" dan "Komorebi" pada awal 2015 dalam format digital dan piringan hitam 7 inci. Dia kembali merilis single pada 20 Mei silam, berjudul "A Deacon's Summer", yang juga dimasukkan dalam album perdananya.
"Rajakelana" berisi 10 lagu yang terbagi dalam empat lagu berbahasa Indonesia, empat lagu berbahasa Inggris dan dua lagu instrumental. Album ini diluncurkan dalam format digital, sedangkan format fisiknya baru akan dirilis bulan depan.
Daftar lagu yang dimuat dalam album tersebut antara lain: "A Deacon's Summer", "Lamun Ombak", "Naked", "Dan Bila", "Sanubari", "Rainy Days on The Sidewalk", "Sturm und drang (fur Ludwig Van), "Into The Clouds out Of The Ocean", "Oblivion,Oblivion", dan "Butiran Angin".
Rajakelana menyuguhkan banyak nuansa berbeda. mulai dari irama tropikal Brasil, pop Jepang, soft rock, hingga pembagian harmonisasi ala Brian Wilson. Bagi Mondo, album ini adalah perjalanan selebrasi, cerita tentang eksplorasi, kebebasan, dan hijrah.
Dalam pengerjaannya, Mondo diiringi oleh pasukan tetapnya yang terdiri dari Dimas A. Pradipta (drum), Petrus Bayu Prabowo (gitar bas), Lafa Pratomo (gitar), dan Belanegara Abimanyu (perkusi). Pria berdarah campuran Indonesia dan Jepang ini menggarapnya di lebih dari 10 studio rekaman dan melibatkan sejumlah musisi seperti Bonita Adi, Alexandria Deni, Jay Afrisando, dan Aprilia Apsari dari grup White Shoes and the Couples Company.
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh