tirto.id -
Pengoperasi Kereta ringan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek yang semula direncanakan pada tahun ini dipastikan bakal molor. Direktur Operasional II PT Adhi Karya (Persero) Tbk Pundjung Setya Brata mengatakan, proyek tersebut baru bisa dioperasikan secara komersial paling cepat pada tahun 2020 atau 2021.
"Komersialnya akhir 2020 atau pertengahan 2021, karena kita ada testing dan komisioning untuk memastikan kereta ini aman. Jadi kalau sudah selesai, kita uji coba 3 bulan," ujar Pundjung di Pabrik Precast LRT, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (14/1/2019).
Menurut Pundjung, pengoperasian LRT Jabodebek molor dari target lantaran pembangunan Depo di Bekasi Timur masih terkendala oleh pembebasan lahan.
Depo LRT di Bekasi Timur tersebut bakal menempati bidang tanah seluas 12 hektar. Sampai saat ini, kata dia, PT Adhi Karya sudah mulai melakukan pembayaran untuk sebagian dari lahan tersebut.
"Yang baru dibayar, 33 bidang. Total keseluruhan ada 300 bidang yang harus diselesaikan," tutur Pundjung.
Sementara itu, progres pembangunan proyek LRT Jabodebek fase I sepanjang 44,5 kilometer hingga Januari 2019 telah mencapai 56,1 persen. Menurut Pundjung, fase ini terbagi menjadi tiga lintasan, yakni Cibubur-Cawang, Bekasi Timur-Cawang, kemudian Cawang-Dukuh Atas.
Kereta yang akan dioperasikan di tiga lintasan itu adalah produksi PT INKA (Persero). Pengiriman kereta-kereta itu akan dilakukan secara bertahap mulai Juni 2019.
Total kereta yang akan dioperasikan di tiga lintas layanan LRT mencapai 31 rangkaian. Setiap rangkaian terdiri dari enam kereta. "Jadi nanti total jumlah kereta yang beroperasi Sampai 186 kereta," ujar Pundjung.
Baca juga artikel terkait LRT JABODEBEK atau tulisan lainnya dari Hendra Friana
tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Addi M Idhom
Penulis: Hendra Friana
Editor: Addi M Idhom