Menuju konten utama

Minahasa Tenggara Rusuh, Kapolres Tolak Isu SARA

Aparat Gabungan yang berasal dari kesatuan Brimob Polda Sulut, Polres Minahasa Selatan, dan kesatuan TNI dari Kodim 1302 Minahasa berhasil mengamankan situasi pasca bentrok antar kelompok pemuda di Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara yang terjadi Sabtu, (26/3/2016), kira-kira pukul 01.00 WITA dini hari.

Minahasa Tenggara Rusuh, Kapolres Tolak Isu SARA
Anggota Sabhara Polda Sulut mengawasi salah satu rumah warga yang dibakar di Desa Basaan, Ratatotok, Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara. ANTARA FOTO/Adwit B Pramono

tirto.id - Aparat Gabungan yang berasal dari kesatuan Brimob Polda Sulut, Polres Minahasa Selatan, dan kesatuan TNI dari Kodim 1302 Minahasa berhasil mengamankan situasi pasca bentrok antar kelompok pemuda di Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara yang terjadi Sabtu, (26/3/2016), kira-kira pukul 01.00 WITA dini hari.

"Saat ini lokasi tawuran sudah diamankan aparat kepolisian baik dari Polda maupun Polres serta TNI," kata Camat Ratatotok Hezky Kumesan di Belang, Sabtu, (26/3/2016).

Kapolres Minahasa Selatan AKBP Benny Bawensel menegaskan bahwa jajarannya bersama TNI telah mengamankan sejumlah pelaku kerusuhan tersebut.

"Kita bersama TNI menyisir semua rumah dan menyita puluhan senjata tajam, seperti parang, tombak, panah yang digunakan untuk tawuran. Termasuk juga para pelaku dan provokatornya sudah diamankan," ujarnya di Basaan.

Terkait dengan isu SARA yang disebut-sebut sebagai pemicu kerusuhan ini, AKBP Benny membantahnya.

“Keributan yang terjadi ini bukan karena isu Sara (Suku Agama Ras), karena ini murni tindak kriminal dari oknum-oknum pemuda," tegas Benny.

Dirinya menuturkan kejadian tersebut akibat perkelahian antar pemuda yang ada di Desa Basaan, yang melibatkan dua kelompok besar.

"Ini masalah antar pemuda yang berkelahi tapi karena sudah saling ajak di antara mereka sehingga terjadi keributan," ujar Benny.

AKBP Benny menambahkan saat ini oknum-oknum pemuda yang diduga terlibat dalam keributan tersebut telah diamankan aparat.

"Para pelakunya termasuk provokator sudah kami tangkap, berkat kerja cepat dari tim gabungan dari Polda Sulut, Brimob Polda Sulut, Polres Minahasa Selatan, yang dibantu TNI," ujarnya.

Selain itu menurut Benny dari hasil penyisiran yang dilakukan aparat ke rumah-rumah pihaknya mengamankan ratusan senjata tajam, dan bom ikan yang digunakan saat keributan.

Saat ini jajarannya tengah melakukan pengembangan terkait adanya keterlibatan sejumlah pelaku lainnya.

"Kita akan dalami lagi ke pelaku yang sudah ditangkap, kemungkinan masih ada lagi yang terlibat," katanya.

Bupati Minahasa Tenggara James Sumendap meminta para pelaku kerusuhan di desa Basaan ini agar segera ditangkap.

"Saya minta para pelaku ini ditangkap, karena ini sudah sangat meresahkan. Saya minta pemerintah desa, tokoh agama dan masyarakat melaporkan siapa-siapa yang terlibat jangan disembunyikan," tegas James didampingi Kapolda Sulut Brigjen Pol Wilmar Marpaung.

Kejadian ini, menurut Kepala Desa Basaan Frits Ganda, berawal dari perkelahian antar dua kelompok pemuda. Masing-masing kelompok mempersenjatai diri dengan senjata tajam.

Frits bahkan menceritakan bahwa kedua kelompok itu juga menggunakan bom yang biasa digunakan untuk menangkap ikan

"Yang saya ketahui, awal terjadi perselisihan saat ada acara muda-mudi, kemudian tiba-tiba sudah ada rumah yang dibakat," tuturnya.

Keributan ini sendiri terjadi Sabtu sekitar pukul 01:00 Wita, yang diawali oleh perkelahian antar pemuda. Kerusuhan ini yang mengakibatkan 3 unit rumah warga terbakar dan beberapa lainnya mengalami kerusakan. (ANT)

Baca juga artikel terkait BENTROK WARGA atau tulisan lainnya

Reporter: Putu Agung Nara Indra