Menuju konten utama

Merapi Kembali Alami Guguran Lava, Jarak Luncur hingga 2 Kilometer

Periode guguran lava Gunung Merapi pukul 12.00-18.00 terjadi sebanyak 32 kali. Status Merapi saat ini masih Waspada. 

Merapi Kembali Alami Guguran Lava, Jarak Luncur hingga 2 Kilometer
Guguran awan panas teramati di gunung merapi pada pukul 18;28. Twitter/BPPTKG

tirto.id - Gunung Merapi mengalami guguran awan panas pada Kamis (7/2/2019). Kali ini luncuran awan panas sejauh 2 kilometer ke arah Kali Gendol.

"Terpantau dari CCTV puncak, terjadi guguran awan panas pukul 18.28 WIB tadi. Guguran dari puncak mengarah ke hulu Kali Gendol sejauh 2 kilometer," kata Kepala Pos PGM Kaliurang, Sunarta saat dihubungi wartawan, Kamis (7/2/2019).

Guguran awan panas yang terjadi dalam durasi 215 detik itu, kata Sunarto, meluncur cukup jauh dibandingkan luncuran sebelumnya.

Namun, kondisi saat ini masih tergolong aman bagi penduduk. Dan imbauan ke masyarakat masih sama seperti sebelumnya yakni radius bahaya 3 kilometer dari puncak.

"Wilayah [radius 3 kilometer dari puncak] itu dilarang untuk aktivitas penduduk. Status Merapi masih Waspada," kata dia.

Berdasarkan data dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) dalam periode pengamatan Kamis (7/2/2019) dari mulai pukul 12.00-18.00 WIB telah terjadi guguran sebanyak 32 kali dengan durasi 12-157 detik.

Pengamatan periode itu, guguran terakhir pada pukul 18.28 WIB, menjadi guguran yang memiliki luncuran paling jauh dan durasi paling lama.

Melalui Twitter resmi @BPPTKG, setelah terjadi guguran pada pukul 18.28 WIB, disebutkan ada potensi hujan abu.

"Guguran lava berpotensi menimbulkan hujan abu, sehingga #WargaMerapi diharap tetap tenang serta selalu mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik,"bunyi twit.

Saat dikonfirmasi Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan, setelah terjadi guguran lava, belum dapat melaporkan secara rinci kondisi terkini di Merapi.

"Kita tidak bisa mengarakan perkembangan aktivitas hanya dalam waktu beberapa jam. Kita tunggu perkembangannya," kata dia.

Sementara itu, terkait potensi terjadinya hujan abu, ia juga belum dapat memastikan. Beberapa jam setelah guguran, sempat terjadi hujan di beberapa titik di sekitar Merapi.

"Data abu masih diceck. Abu sangat tergantung kecepatan angin dan arah [angin]," ujar dia.

Baca juga artikel terkait STATUS GUNUNG MERAPI atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - Hard news
Reporter: Irwan Syambudi
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Zakki Amali