Menuju konten utama

Menteri Yohana: 35,90 Persen Anak Tidak Sekolah karena Biaya

Yohana Yembise mengatakan, anak yang berumur 7-17 tahun yang tidak/belum pernah sekolah/tidak bersekolah lagi dikarenakan tidak ada biaya mencapai 35,90 persen.

Menteri Yohana: 35,90 Persen Anak Tidak Sekolah karena Biaya
Menteri PPPA Yohana Yembise. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay.

tirto.id - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise mengatakan, sebanyak 35,90 persen anak yang berada di perkotaan dan pedesaan berumur 7-17 tahun yang tidak/belum pernah sekolah/tidak bersekolah lagi dikarenakan tidak ada biaya. Persentase ini menjadi yang tertinggi dari berbagai alasan lainnya.

“Dari beberapa alasan yang disampaikan, tidak ada biaya menjadi penyebab paling dominan bagi anak usia 7-17 tahun untuk tidak sekolah atau belum pernah sekolah atau juga tidak bersekolah lagi,” ujarnya, Sabtu (24/12/2016).

Menurut Yohana, pemerintah telah mengupayakan mengatasi masalah ini melalui Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun. Hal ini dilakukan sebagai usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Program itu, kata dia, menegaskan bahwa anak-anak Indonesia harus sekolah minimal hingga sembilan tahun atau lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP). Namun, program tersebut dirasakan belum optimal jika melihat masih banyak anak yang putus sekolah.

"Pendidikan murah atau gratis yang banyak diwacanakan dan diinginkan kalangan masyarakat memang akan menolong jika ditinjau secara faktor ekonomi," kata Menteri Yohana.

Meski demikian, kebijakan tersebut harus juga ditunjang dengan kebijakan lain untuk menuntaskan berbagai faktor penyebab putus sekolah yang lainnya.

Sebab, faktor ekonomi bukanlah penyebab satu-satunya anak mengalami putus sekolah. Karena masih ada beberapa alasan lain, seperti faktor psikologis, geografis dan lingkungan sosial yang mengakibatkan anak mengalami putus sekolah.

Data Kementerian PPPA mencatat, selain faktor tidak ada biaya terdapat tujuh alasan lain yang mengakibatkan anak mengalami putus sekolah. Pertama, bekerja/mencari nafkah sebesar 15,06 persen. Kedua, menikah/mengurus rumah tangga 7,52 persen.

Ketiga, merasa pendidikan cukup sebesar 4,90 persen. Keempat, malu karena ekonomi sebesar 2,11 persen. Kelima, sekolah jauh 3,10 persen. Keenam, cacat/difabilitas 4,56 persen. Dan ketujuh, karena faktor lainnya sebesar 26,84 persen.

Baca juga artikel terkait PENDIDIKAN

tirto.id - Pendidikan
Sumber: antara
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz