tirto.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno optimistis Kereta Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) bisa beroperasi pada akhir pekan pertama Desember 2017 atau sekitar 10 hari lagi.
"Jika melihat situasi yang ada dengan masih ada sedikit pembersihan, kestabilan jalur track kereta, minimal 10 hari dari sekarang kereta bandara sudah dapat diresmikan. Kira-kira di atas tanggal 7 Desember," kata Rini di Stasiun Sudirman Jakarta pada Selasa (28/11/2017).
Kereta Bandara itu akan melalui lima stasiun yaitu Stasiun Manggarai, Stasiun Sudirman Baru, Stasiun Duri, Stasiun Batu Ceper, dan Stasiun Bandara Soekarno-Hatta. Jarak tempuh rute tersebut sepanjang 36,4 kilometer (Km) dengan waktu tempuh sekitar 55 menit.
Sepuluh trainset melengkapi kereta bandara ini, yang masing-masing terdiri dari enam rangkaian kereta dengan 272 kursi pada setiap rangkaiannya. Menurut rencana, kereta bandara ini akan beroperasi dengan 82 perjalanan setiap harinya dan waktu tunggu setiap 30 menit. Kereta ini akan beroperasi sejak pukul 03.20 WIB dari stasiun Manggarai hingga pukul 00.40 WIB dari Bandara Soekarno-Hatta.
Namun, harga tiket kereta bandara, yang digarap melalui joint venture dari PT Railink bersama kedua induk perusahaan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT Angkasa Pura II, ini belum ditentukan pasti tarifnya.
Semula pada Kamis (23/11/2017) saat melakukan uji coba operasi kereta api (KA) Bandara Soekarno-Hatta dengan rute Stasiun Manggarai – Stasiun Soekarno Hatta, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan tarif kereta ini Rp100 ribu.
Pada awal operasionalnya diberlakukan diskon 70 persen, sehingga menjadi Rp30 ribu pada Desember awal sampai 31 Desember 2017. "Hal ini dilakukan sebagai upaya sosialisasi penggunaan transportasi publik yang baru kepada masyarakat," ungkap Budi saat di Stasiun Batu Ceper, Tangerang.
Pernyataan tersebut kemudian diperbarui oleh Rini, yang menyatakan tarif kereta belum ditentukan pastinya hingga saat ini. "Harga belum, nanti ditentukan pas pak presiden meresmikan. Tentu ada tarif promosi dan final," ucap Rini.
Perhitungan tarifnya akan diambil dari perbandingan harga moda angkutan umum lain yang menuju bandara Soekarno-Hatta, seperti taksi, bus Damri. Tapi, Rini tidak menjelaskan perkiraan kisarannya.
"Itu memang yang kita lihat, makanya masih kami pelajari. Transportasi dari Batu Ceper berapa, kalau naik taksi berapa, kalau naik lainnya dari mana berapa, nanti kami akan usulkan ke presiden," ujarnya.
Direktur Utama PT Railink Heru Kuswanto mengatakan dalam sistem tiket kereta bandara ini dibedakan menjadi dua, yaitu reguler dan reserve, dengan harga sedikit berbeda. Setiap penjualan tiket terdapat nomor kursinya.
"Pada dasarnya tiap tiket ada seat number, jangan sampai orang beli tiket enggak dapet tempat duduk," kata Heru.
Ia menambahkan tiket kereta bandara, yang secara bertahap akan ditingkatkan waktu operasionalnya menjadi 124 perjalanan selama sehari, ini dapat dibeli 100 persen secara cashless melalui aplikasi ponsel, internet booking, dan vending machine yang disiapkan di masing-masing stasiun.
"Kita menciptakan sistem sendiri dengan 100 persen cashless dan enggak mau membebani masyarakat dengan kartu khusus, konsekuensinya kita membangun sistem dengan mengadobsi semua kartu yang ada di dompetnya masyarakat," ujarnya.
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Addi M Idhom