Menuju konten utama

Mentan Syahrul Janji Benahi Data Jagung, Sawit, sampai Sapi

Mentan Syahrul Yasin Limpo menargetkan adanya pembenahan data pertanian terutama berkaitan dengan sawah dan beras dalam 100 hari.

Mentan Syahrul Janji Benahi Data Jagung, Sawit, sampai Sapi
Mantan Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo mengatakan dirinya telah diminta Presiden Joko Widodo untuk masuk ke dalam Kabinet Kerja jilid II di periode 2019-2024, Jakarta, Selasa (22/10/2019). tirto.id/Bayu Septianto

tirto.id - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjanjikan akan membenahi data di sektor pangan dan perkebunan di samping padi yang menjadi fokus 100 harinya.

Syahrul bilang walaupun saat ini ia baru berfokus pada pembenahan beras saja, para direktur jenderal (dirjen) dan kepala lembaga di kementeriannya tetap diharuskan bergerak untuk memulai pembenahan data di masing-masing sektor.

“Jagung, perkebunan, lalu sawit. Aku lagi jalan tapi satu-satulah. Semua Dirjen dan badan saya harus jalan. Walaupun saya baru umumkan tiga, enggak boleh mereka diam,” ucap Syahrul kepada wartawan saat ditemui di BPS, Selasa (29/10/2019).

“Harus kencang. Setelah 100 hari nanti tanya lagi kepada saya,” tambahnya.

Per 100 hari kerja pertamanya, Syahrul menargetkan adanya pembenahan data pertanian terutama berkaitan dengan sawah dan beras. Usai bertemu dengan Badan Pusat Statistik Selasa (29/10/2019), Syahrul mengatakan bahwa Kementan akan bekerjasama dengan lembaga terkait lainnya seperti Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Dari pembenahan data sawah ini, Syahrul mengatakan subsidi pupuk yang saat ini berjalan akan mengikuti data yang baru dan telah diperbaiki akurasinya.

“(Subsidi pupuk) semua dari data,” ucap Syahrul.

Syahrul juga menjanjikan pembenahan data peternakan terutama untuk populasi sapi. Ia bilang data yang akan menjadi dasar rencana pemerintah mencapai swasembada daging ini akan dikerjakan menyusul.

Mantan Gubernur Sulsel ini menambahkan, Kementan sedang membuat ruangan untuk memetakan potensi pertanian. Ia mengklaim melalui teknologi yang ada, Kementan bisa mengetahui berapa jumlah sapi yang ada setiap saat di suatu wilayah.

“Pasti akan menyusul. Saya pasti akan repotkan BPS. Saya tidak mau kita berbeda sehingga betul-betul kita mempunyai akurasi yang sama,” ucap Syahrul.

Baca juga artikel terkait KEMENTAN atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti