tirto.id - Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto mengatakan, memasuki H-1 Lebaran, stok bawang merah aman.
"Kami pantau langsung kondisi pasokan bawang merah dan distribusinya. Faktanya, masih banyak hasil panen yang ditemui," ujar Prihasto dalam keterangan resmi yang diterima Tirto, Sabtu (23/5/2020).
Pasokan bisa aman karena menurutnya selama pandemi COVID-19 Kementan mengalokasikan anggaran pendukung pemasaran produk hortikultura.
"Kami fasilitasi biaya ongkos kirim untuk mengirim bawang merah dari sentra surplus ke daerah yang minus. Tujuannya untuk menstabilkan harga dan konsumen tidak terbebani dengan penambahan biaya angkut," katanya.
Agar stok bawang merah di beberapa kota yang tak panen aman, Kementan mengirim 42 ton bawang merah dari dari gudang Larangan-Brebes. Bawang merah dikirim ke Medan sebanyak 14 ton, Pematang Siantar 14 ton, dan Air Tiris-Riau 14 ton.
"Bawang merah tersebut rencana dijual di lokasi pasar tujuan sekitar Rp40 ribu-Rp45 ribu per kg. Sementara dari pantauan harga bawang merah di Kota Medan dan Riau saat ini berkisar Rp50 ribu-Rp60 ribu," jelas dia.
Sebanyak 22 ton bawang merah juga telah dikirim dari Cirebon ke Palembang dan Medan. Tujuannya untuk mengguyur pasokan bawang merah di Sumatera Utara.
"Selain biaya distribusi, kami sudah anggarkan subsidi biaya sewa gudang untuk tunda jual apabila harga berpotensi turun. Kelompok tani dan dinas pertanian yang menyediakan gudangnya, kami yang bayar sewanya," Prihasto menambahkan.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Rio Apinino