Menuju konten utama
Gempa Donggala & Palu

Mensos: Dapur Umum Mulai Beroperasi Malam Ini di Palu

Mensos Agus Gumiwang menyatakan, pihaknya telah mendistribusikan bahan makanan dari depo-depo ke wilayah Timur ke Palu, Sulawesi Tengah.

Mensos: Dapur Umum Mulai Beroperasi Malam Ini di Palu
Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita menyimak pertanyaan anggota Komisi VIII dalam rapat kerja di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (6/9/2018). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/wsj/18.

tirto.id - Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, pihaknya sudah mendistribusikan bahan makanan dari depo-depo yang dimiliki Kemensos di wilayah Timur ke Palu, Sulawesi Tengah untuk membantu kebutuhan logistik korban gempa dan tsunami di sana.

"Semua inventori dari Makassar, Gorontalo, dari daerah penyangga atas perintah mensos sudah harus dikirim ke lokasi sulawesi tengah, semua inventori dikosongkan," kata Agus, di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (1/10/2018).

Pengosongan depo-depo tersebut dan pengiriman bahan makanan, kata Agus, sudah dilakukan pada Sabtu (29/9/2018). Namun, karena kendala medan yang berat, bahan-bahan tersebut baru sampai kemarin, Minggu (30/9/2018).

"Apalagi ketika itu masih ada longsor, jadi belum ada pembersihan dari medan longsor itu, jadi ya 20 jam lah kira-kira dari Makassar ke Aula Tengah," kata Agus.

Termasuk ke dalam rombongan bahan makanan tersebut, kata Agus, adalah enam unit mobil dapur umum yang mampu menyediakan makanan sebanyak 36.000 bungkus.

"6 unit sudah sampai dari kemarin, tapi in operationnya mungkin malam ini sudah bisa," kata Agus.

Kendala operasi dapur umum, kata Agus, adalah karena mensos belum bisa mencairkan cek uang untuk kebutuhan pembelian tabung elpiji dan peralatan memasak lainnya karena bank masih dalam kondisi offline.

"Tapi malam ini Insyaallah sudah bisa operasional," kata Agus menegaskan kembali.

Agus menyatakan, 6 mobil dapur umum itu telah diarahkan ke 5 titik utama di Palu, yakni Balaora, Pantai Talise, Desa Petobo dan Pantola.

"Di Donggala, dua truk dari kami sudah mulai masuk ke sana. Mudah-mudahan aksesnya bisa," kata Agus.

Gempa bumi berksala 7,4 skala ritcher disusul tsunami melanda Palu dan Donggala pada Jumat (28/9/2018). Akibatnya, menurut data pemerintah, korban tewas mencapai 832 orang.

Sementara, bangunan-bangunan juga mengalami kerusakan berat. Berbagai gedung hancur dan rata dengan tanah. Saat ini, korban-korban yang selamat tinggal di berbagai lokasi pengungsian dan mengalami kendala pasokan logistik.

Baca juga artikel terkait GEMPA PALU DAN DONGGALA atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Yandri Daniel Damaledo