Menuju konten utama

Mensos Ajak Masyarakat Tingkatkan Ketenangan Diri

Menyikapi maraknya ajaran radikalisme, Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat untuk lebih meningkatkan ketenangan diri dengan mendekatkan diri kepada Tuhan YME.

Mensos Ajak Masyarakat Tingkatkan Ketenangan Diri
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (tengah) menghadiri zikir dan doa bersama jamaah Al-Khidmad di depan Masjid Agung Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (12/2). Zikir dan doa bersama tersebut digelar dalam rangka memperingati hari jadi Sidoarjo yang ke 158. ANTARA FOTO/Umarul Faruq.

tirto.id - Makin maraknya ajaran radikalisme, Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat yang tergabung dalam jamaah majelis zikir Al Khidmah untuk lebih meningkatkan ketenangan diri dengan mendekatkan diri kepada Tuhan YME.

"Ketenangan diri ini perlu dilakukan karena dewasa ini, banyak masyarakat yang nekad menjual harta benda mereka untuk pergi ke Suriah. Tujuan mereka berjihad dan ingin masuk surga," katanya saat menghadiri majelis zikir Al Khidmah di Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (12/3/3017), seperti dikutip dari Antara.

Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) itu mengemukakan bahwa belum lama ini dirinya sempat bertemu dengan 75 orang yang dideportasi dari Turki dan ditempatkan di tempat penampungan Kementerian Sosial RI usai diperiksa Detasemen Khusus (Densus) Antiteror 88 Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).

"Dari keterangan yang kami dapatkan dari Detasemen Khusus menyebutkan kalau mereka yang deportasi ini ingin jihad, hijrah dan yang terakhir bisa masuk surga," katanya.

Oleh karena itu, Khofifah pada kesempatan tersebut mengajak seluruh jamaah berzikir untuk terus mencari keridhoan Allah dengan jalan kebaikan, termasuk istikamah puasa sunnah, berzikir, maupun dengan sedekah.

"Dengan menjalankan kebaikan, Insya Allah seluruh jamaah ini bisa masuk surganya Allah bersama KH Asrori," katanya, merujuk ke salah seorang tokoh ulama di Sidoarjo.

Ia juga mengajak ibu-ibu jemaah, untuk menjaga anak-anaknya dari bahaya pengaruh ajaran radikal.

"Masih banyak anak-anak yang memerlukan perhatian sosial. Dan ini merupakan pekerjaan rumah bersama untuk mengentaskan masalah yang mereka hadapi," tutur Khofifah.

Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) Saifullah Yusuf dalam kesempatan itu juga mengatakan bahwa kegiatan zikir itu dilakukan untuk menambah ilmu pengetahuan dan berharap mendapatkan berkah dari Allah.

"Pada dasarnya kebaikan itu tidak akan rusak, tidak akan luntur, sekalipun orang yang berbuat baik itu sudah meninggal," katanya menambahkan.

Baca juga artikel terkait RADIKALISME atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri