Menuju konten utama

Menpora: Persiapan Asian Games 2018 Masih Perlu Dievaluasi

Imam Nahrawi mengaku masih perlu mengevaluasi persiapan Asian Games 2018, salah satunya pembangunan wisma atlet yang dibangun khusus penyambut para kontinen olahraga dari negara-negara di Asia.

Menpora: Persiapan Asian Games 2018 Masih Perlu Dievaluasi
Dari kiri ke kanan Ketua Komite Olimpiade Indonesia Erick Thohir, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko PMK Puan Maharani, dan Menkominfo Rudiantara menyampaikan keterangan kepada wartawan usai rapat terbatas persiapan Asian Games 2018 di kantor Sekretariat Komite Penyelenggara Asian Games (INASGOC), Jakarta, Sabtu (25/3). Rapat tersebut diantaranya membahas jumlah cabang olahraga yang akan dipertandingkan dalam ASIAN Games 2018 yaitu 36 cabang olahraga. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari.

tirto.id - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengaku masih perlu mengevaluasi persiapan Asian Games 2018 yang sedianya dilaksanakan pada Agustus tahun depan. Salah satu persiapan yang akan dipersiapkan adalah pembangunan wisma atlet yang dibangun khusus penyambut para kontinen olahraga dari negara-negara di Asia.

Persiapan yang sedang dimatangkan oleh Indonesia adalah berapa cabang olahraga yang akan diputuskan untuk diikuti oleh para delegasi tim olahraga itu. Setelah diputuskan, cabang olahraga apa saja yang dilombakan belum tentu juga akan disetujui oleh Dewa Olimpiade Asia (OCA) sebagai pengawas pertandingan Asia Games 2018.

"Jadi gini telah diputuskan bahwa hanya 36 cabor (cabang olahraga) yang akan dipertandingkan untuk itu prinsip efisiensi betul-betul diperlukan untuk kami panitia," kata Imam Nahrawi di DPP PKB Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (26/03/2017).

Akan tetapi, diakui Nahrawi sebelum melakukan rekomendasi kepada OCA, pihak Menpora lebih dulu berkomunikasi dengan pihak Satlak Prima. Menurutnya, Kemenpora dan Satlak Prima masih mendalami cabang Olahraga apa saja yang akan diterima oleh OCA.

"Jadi ada mekanisme dulu kami harus koordinasi dengan Satlak dulu. Sebelum ke OCA. Pekan depan kami janji akan selesai usulan cabornya ya. Doakan saja," ujar Nahrawi.

Masih kata Nahrawi, persiapan yang telah dilakukan oleh panitia pelaksana sudah cukup maksimal. Apalagi dari kesiapan yang cukup matang itu, Kementrian Pemuda dan Olahraga sudah mendapatkan oase pujian dari Presiden Jusuf Kalla yang telah memantau persiapan perhelatan terakbar se-Asia itu.

Jusuf Kalla bilang bahwa Wisma Atlet untuk Asian Games 2018 yang di Kemayoran, Jakarta Pusat lebih baik dari Olympic Village Barra de Tijuca, Rio de Janeiro, Brazil.

"(Persiapannya) Sudah 60-70 persen. Itu patut kita banggakan mengingat masih tahun depan acaranya. Semoga Juli bisa selesai semuanya pembangunannya. Nanti November sudah ada test even yang dilakukan semacam gladi kotor sebelum pesta uji coba lapangan dan alat," terang Nahrawi.

Sebagai informasi Wisma Atlet Kemayoran ini berada di lahan seluas 10 ha dengan memuat 7.426 unit dengan total kontrak pembangunan senilai Rp 3,4 triliun.

Adapun lokasi yang akan dijadikan tempat melakukan uji kompetensi atlet se Asia itu ada beberapa titik, yakni Gelora Bung Karno, Velodrome, dan arena berkuda di Pulo Mas. Pasca Asia Games usai ditunaikan, bekas wisma atlet Kemayoran ini akan dibagikan untuk masyarakat menengah ke bawah dengan sistem sewa.

Baca juga artikel terkait INFRASTRUKTUR ASIAN GAMES atau tulisan lainnya dari Dimeitry Marilyn

tirto.id - Hard news
Reporter: Dimeitry Marilyn
Penulis: Dimeitry Marilyn
Editor: Akhmad Muawal Hasan