tirto.id - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengklaim, industri 4.0 akan semakin menambah lapangan pekerjaan baru. Namun, lapangan baru akan tercipta apabila sumber daya manusia (SDM) yang tersedia juga dilatih untuk menempati lapangan kerja baru.
"Jadi kalau menurut saya, lebih banyak potensi lapangan pekerjaan baru dibanding pekerjaan yang hilang," kata Rudiantara dalam acara Young Leaders Indonesia, di Hotel Grand Sheraton, Jakarta Selatan, Sabtu (19/1/2019).
Pada awalnya, kata dia, perkembangan industri memang banyak yang harus dilewati. Termasuk upgrade sistem skema digital dengan mengganti pekerjaan manual yang digarap manusia ke sistem otomatis yang dianggap lebih murah dan efisien.
"Kalau kita lihat report-nya Mackenzie (lembaga riset energi internasional) 2015 sampai 2030 kita itu short digital talent 9 juta jadi rata-rata sekitar 600 ribu setahun yang kita harus developt digital talent-nya. Nah sekarang harus kita kejar," kata dia.
Ia mencontohkan, upgrade sistem SDM perlu juga dilakukan perusahaan sebelum mengganti skema pembangunan dengan skema otomatis. Misalnya, pembangunan 1 juta rumah yang awalnya menggunakan tenaga manual yang butuh waktu lama. Sekarang bisa menggunakan metode 3D printing yang pembangunannya bisa selesai dalam satu hari.
"Misalnya begini, sekarang pre-crafted property, kita kan punya program satu juta rumah. Kalau satu juta rumah tapi bikinnya masih pakai tukang semen, tukang batu, kapan jadinya, kita harus bikin 3D printing yang satu hari satu rumah," kata dia.
Ia menjelaskan, nantinya para pekerja kasar akan dilatih menjadi operator 3D printer. "Pertanyaan berikutnya, pekerjaan tukang ngaduk kemana? justru itu harus dibimbing dulu, kita harus proaktif. Bimbing dulu jadi apa, jadi operator 3D printer," kata dia.
Dalam kesempatan itu, Menkominfo juga mengatakan, fenomena ojek online yang jumlahnya jutaan orang juga memberikan fakta betapa sulitnya mencari pekerjaan. Namun, ia justru melihat hal tersebut sebagai peluang baru.
"Semuanya, kalau sekarang justru yang paling bagus berangkatnya dari informal. Yang formal juga kelas mana. Kelasnya cuma teknisi atau engineer, yang pasti semua juga akan ada yang terkena, tapi juga memberikan peluang baru," kata dia.
Dengan perkembangan sistem digital saat ini, kata dia, pemerintah sudah mengantisipasinya dengan memperbanyak program pelatihan dan sertifikasi.
"Kita persiapkan, sertifikasinya mengenai teknologinya. Ini skill ya, bukan pengetahuan umum. Misalnya computing dia belajarnya di computing aja. Begitu selesai, dia bisa kerja di perusahaan, bisa juga entrepreneur. Itu salah satu contoh bagaimana pemerintah bukan mengantisipasi bahkan lebih proaktif menyiapkan itu," jelas dia.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Alexander Haryanto