tirto.id - Kemenko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) menggelar Rakor Tingkat Menteri (RTM) terkait bencana yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia serta cuaca ekstrem yang terjadi akibat siklon tropis Cempaka.
Rapat yang dipimpin Menko PMK, Puan Maharani itu membahas tentang kesiapan setiap kementerian dan lembaga dalam mengantisipasi bencana.
“Jadi dalam rapat ini kita bahas koordinasi antar instansi dan kesiapan dari setiap kementerian dan lembaga dalam mengantisipasi maupun menanggulangi bencana. Baik banjir, longsor maupun erupsi Gunung Agung Bali,” kata Puan, Jakarta Pusat, Rabu (29/11/2017).
Menurut Puan, banjir dan tanah langsor itu sudah terjadi dari awal tahun dan dirasakan lebih dari 1,8 juta penduduk di seluruh Indonesia. Untuk itu, diperlukan kesiapsiagaan kementerian dan lembaga untuk membantu para korban.
“Saya minta kepada kementerian dan lembaga terkait banjir dan longsor dari siklon di Pulau Jawa, kita antisipasi lagi dengan memberi peringatan dini kepada semua pihak, dan menyiapkan semuanya mulai dari beras, logistik, air bersih, sanitasi, dan pelayanan kesehatan, dan saya lihat semua kementerian dan lembaga sudah siap dan siaga dalam mengantisipasi bencana ini,” kata Puan.
Selain itu, Puan bersama Mendagri juga mengimbau kepada setiap kepala daerah untuk bisa mengantisipasi wilayahnya masing-masing terkait musim hujan yang intensitasnya tinggi.
“Mengantisipasi banjir dan longsor yang terjadi bulan Desember, Januari, Februari, sudah kita siapkan, juga Mendagri akan mengimbau seluruh kepala daerah untuk bisa mengantisipasi wilayahnya masing-masing dalam rangka musim hujan yang sangat deras atau dengan tinggi intensitas,” kata Puan.
Selain banjir dan longsor yang akan terjadi dalam waktu dekat, Puan juga memperkirakan akan terjadi musim kering di bulan Maret, April dan Mei. “Begitu juga tiga bulan selanjutnya, di mana diperkirakan akan terjadi musim kering dampak dari kebakaran pada musim kering juga sudah kita antisipasi pada rakor ini,” tuturnya.
Penulis: Nashihah Ayli
Editor: Alexander Haryanto