Menuju konten utama

Menkes Terawan Menyerah Atasi Harga Masker yang Melambung Tinggi

Terawan tidak tahu cara menyelesaikan harga masker yang melambung tinggi selain meminta orang sehat tidak pakai masker. 

Menkes Terawan Menyerah Atasi Harga Masker yang Melambung Tinggi
Sejumlah penumpang kereta commuter di Stasiun Sudirman menggunakan masker untuk mengantisipasi virus Corona, Jakarta, Selasa (5/2/2020). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto angkat bicara soal mahalnya harga masker di Indonesia. Namun bukan solusi yang ia tawarkan. Terawan justru tampak menyerah untuk menangani masalah ini.

Harga masker yang melambung tinggi adalah karena "pasar bermain," katanya. Maksudnya, permintaan yang tinggi menyebabkan penawaran semakin sedikit dan akibatnya harga barang jadi melambung.

"Kita cegah pakai apa pun, pakai peraturan apa pun, tetap tidak bisa karena pasar akan bermain," kata Terawan di kantor Staf Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/2/2020).

Karena efek mekanisme pasar, maka menurutnya harga masker bisa kembali normal juga lewat cara yang sama, yaitu menurunkan permintaan. Mantan Jenderal bintang 2 itu lantas meminta masyarakat yang sehat tidak pakai masker.

Ia mengacu kepada kebijakan World Health Organization (WHO) dalam penggunaan masker. Mereka yang pakai master seharusnya orang sakit dan mereka yang bekerja di lokasi dengan risiko tinggi mudah terinfeksi.

"Yang tidak berisiko, masyarakat sehat, tidak perlu pakai masker," katanya.

"Jadi akan muncul efisiensi. Kalau efisiensi harganya akan rasional sendiri," Terawan menjelaskan.

Reporter Tirto pernah mendatangi beberapa pasar di Jakarta untuk mencari masker. Hasilnya memang barang langka. Kalaupun ada, dipastikan harganya berkali-kali lipat dari hari normal. Seboks masker Sensi yang biasanya dihargai Rp18-20 ribu, misalnya, melonjak jadi Rp200 ribu.

Kenaikan ini dipicu oleh Corona. Masyarakat menganggap masker dapat mencegah mereka tertular dari penyakit itu.

Baca juga artikel terkait WABAH VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Rio Apinino