tirto.id - Kementerian Perhubungan akan melakukan kajian soal kondisi jalan tol Cipularang, khususnya di kilometer 90 usai kecelakaan maut yang mengakibatkan tabrakan beruntun 21 kendaraan, Senin (02/09/2019).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan kajian tersebut dilakukan lantaran di lokasi tersebut rentan terjadi kecelakaan.
"Khusus itu mungkin pakai lampu, ada suara atau ada yang jaga. Kalau satu tempat sudah berulang [kecelakaannya] pasti something wrong. Butuh effort tertetu terkait pengawasan dan peringatan di situ," kata Budi di Jakarta, Selasa (3/9/2019).
Budi Karya menjelaskan pihaknya akan bekerjasama dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mengevaluasi jalan tol Cipularang kilometer 90 setelah kecelakaan maut itu terjadi.
"Saya akan tugaskan KNKT untuk lakukan evaluasi. Teknisnya seperti apa, kenapa terjadi, saya minta secara khusus. Tapi yang udah kasat mata adalah satu, melanggar kecepatan dan muatan," tuturnya.
Ia juga meminta pengelola jalan tol untuk memberikan tambahan rambu-rambu dan peringatan yang lebih tegas dan jelas soal batas kecepatan dan muatan agar tidak ada lagi kecelakaan yang terjadi di tol Cipularang.
Berdasarkan keterangan tertulis, ada 20 kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 12.30 WIB, Senin (2/9/2019). Sebanyak 8 orang dinyatakan tewas, 3 orang luka berat dan 25 orang luka ringan dari kejadian itu.
Kejadian bermula saat truk bernopol B 9763 UIT bermuatan tanah datang dari arah Bandung menuju Jakarta. Ketika di lokasi kejadian, sopir diduga hilang kendali kemudi di jalan lurus menurun.
Lantas truk telah terbalik dan mengakibatkan kepadatan di jalur B. Kemudian dari arah yang sama datang truk bernopol B 9410 UIU dan menabrak 18 kendaraan yang berada di depannya. Akibat kejadian ini kerugian material mencapai Rp2 miliar.
Para korban luka kini dirawat di RSUD Bayu Asih Purwakarta dan RS MH. Thamrin Purwakarta. Kecelakaan di Tol Cipularang KM 91 yang melibatkan banyak kendaraan juga pernah terjadi Kamis, 18 Mei 2017.
Saat itu, 10 kendaraan terlibat dalam kecelakaan beruntun yang terjadi di jalur arah Jakarta KM 91:300. Sebanyak 4 orang tewas dalam peristiwa itu. Penyebabnya serupa yaitu truk trailer melaju di kondisi jalan lurus menurun, dari Bandung menuju arah Jakarta. Saat tiba di kilometer 91, sopir truk trailer itu diduga hilang kendali sehingga kendaraannya beralih ke lajur tengah dan menghantam kendaraan di depannya.
Editor: Ringkang Gumiwang