tirto.id - Untuk mengaudit Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan menunjuk lembaga independen yang kredibel.
"Kita akan survei dan menunjuk satu badan kredibel untuk melihat apa kekurangannya," kata Budi usai mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam peninjauan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (15/8/2016).
Budi menjelaskan lembaga independen seperti universitas tersebut yang nantinya akan memberikan masukan terhadap perbaikan-perbaikan di terminal yang baru dioperasikan itu.
"Katakan-lah ITB, Unpad, UGM, kita tidak perlu susah-susah karena universitas itu kredibel," katanya.
Dengan adanya lembaga independen tersebut, lanjut dia, maka akan dilakukan survei untuk mengukur apa saja yang kira-kira menjadi bahan perbaikan.
"Oleh karena itu kita menghargai sekali Pak Wakil Presiden meminta kami untuk survei supaya ada data akurat yang benar-benar bisa dipertanggungjawabkan," katanya.
Dia mengaku ketika simulasi tidak ada masalah sama sekali, sehingga diputuskan beroperasi pada 9 Agustus 2016.
"AP II juga sudah meminta maaf dan melakukan peningkatan atas pengelolaan penyelesaian bangunan dan segala bentuk yang berkaitan dengan keselamatan, keamanan dan pelayanan," katanya.
Dia mencatat dalam hal dalam hal keamanan dinilai sudah berjalan dengan baik, namun dalam hal pelayanan masih ada yang perlu diperbaiki.
"Secara jujur, ada beberapa yang suka dan yang tidak, kami minta AP II untuk melakukan perbaikan," katanya.
Hal itu, dia mengatakan agar pada saat operasi keseluruhan, Maret 2017, bisa berjalan dengan lancar.
Seperti diketahui, mulai pengoperasian perdana, terdapat gangguan operasional, yaitu terhentinya aliran listrik di Lounge Garuda Indonesia serta banjir di area kedatangan pada Minggu (14/8/2016) sore.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari