tirto.id - Charis Yulianto resmi kembali ke Arema FC. Bukan sebagai pemain tentu saja, melainkan salah satu asisten pelatih Roberto Carlos Mario Gomez yang baru saja resmi menjadi juru taktik tim Singo Edan untuk kompetisi Liga 1 2020 musim depan.
Mario Gomez dipastikan menjadi pelatih kepala Arema FC setelah sebelumnya membesut Borneo FC di Liga 1 2019. Nah, Charis Yulianto adalah tangan kanan pelatih asal Argentina itu saat menukangi tim Pesut Etam. Seiring pindahnya Mario Gomez ke Malang, sang asisten pelatih pun dibawa serta.
“Sesuai dengan tahapan kerja persiapan dalam menghadapi musim kompetisi 2020, Alhamdulillah pimpinan Manajemen Arema FC telah melakukan ikatan kontrak selama 12 bulan untuk posisi jajaran pelatih musim kompetisi 2020,” ungkap Media Officer Arema FC, Sudarmaji, di Malang, dikutip dari Antara, Kamis (02/01/2020).
Dalam kesempatan yang sama, pihak Arema FC juga mengumumkan jajaran kepelatihan tim Singo Edan untuk Liga 1 2020 musim depan, termasuk keterlibatan Kuncoro, Singgih Pitono, dan Charis Yulianto. Ketiga orang ini adalah legenda Arema.
Kuncoro dan Singgih Pitono sebelumnya sudah menjadi asisten pelatih di Arema, sedangkan Charis Yulianto dibawa Mario Gomez dari Borneo FC. Namun, Charis bukan sosok asing bagi Aremania.
Mantan bek sekaligus eks kapten Timnas Indonesia ini mengawali karier sepakbolanya di Arema (saat itu bernama Arema Malang) pada 1997. Pesepakbola kelahiran Blitar, Jawa Timur, ini bertahan cukup lama di skuad Singo Edan, hingga tahun 2002.
Selama periode itu, Charis Yulianto telah bermain dalam 88 pertandingan bersama pasukan Singo Edan. Bek tangguh jebolan program PSSI Baretti pada 1994 ini lantas hijrah ke PSM Makassar dan memperkuat tim Juku Eja selama dua musim.
Kemudian, berturut-turut ia pindah ke berbagai klub, dari Persija Jakarta (2005), Persib Bandung (2006), Selangor FA Malaysia (2007), Sriwijaya FC (2007-2010), dan Persela Lamongan (2010-2011).
Musim 2011/2012, Charis Yulianto kembali ke Arema yang kala itu berlaga di kompetisi Indonesia Super League (ISL). Tampil dalam 17 laga, ia memutuskan gantung sepatu pada akhir musim di usia 34 tahun.
Dengan demikian, bagi sosok yang telah mengemas 36 caps bersama Timnas Indonesia ini, Arema merupakan awal sekaligus akhir dalam karier sepakbolanya sebagai pemain.
Editor: Fitra Firdaus