Menuju konten utama
Konten Edukasi Biologi

Mengenal Struktur Ginjal & Proses Pembentukan Urine di dalam Tubuh

Ginjal adalah salah satu organ di dalam tubuh yang berfungsi dalam sistem eksresi manusia.

Mengenal Struktur Ginjal & Proses Pembentukan Urine di dalam Tubuh
Ilustrasi ginjal. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Bahan sisa metabolisme yang tidak terpakai oleh tubuh organisme akan dikeluarkan ke lingkungan sekitar. Sistem pengeluaran zat sisa antara manusia tentunya berbeda dengan sistem organisme lainnya.

Proses pengeluaran zat sisa dari tubuh manusia salah satunya adalah ekskresi. Ekskresi adalah pengeluaran zat sisa metabolisme yang tidak digunakan lagi oleh tubuh, seperti keringat, urine, dan CO2.

Ginjal adalah salah satu organ di dalam tubuh yang berfungsi dalam sistem eksresi manusia.

Ginjal terletak disebelah kiri dan kanan ruas-ruas tulang punggung. Organ tersebut jumlahnya sepasang, terbungkus dalam lapisan pelindung yang tersusun dari lemak.

Struktur Ginjal

Setiap ginjal tersusun dari bagian-bagian sebagai berikut:

1) Korteks (lapisan terluar). Korteks tersusun atas jutaan nefron (unit penyaring darah).

2) Tubulus, terdiri atas tiga bagian, yaitu tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektivus.

3) Medulla (sumsum ginjal), terdapat piramida ginjal dan piala ginjal (pelvis renalis) yang banyak mengandung pembuluh-pembuluh untuk mengumpulkan hasil ekskresi.

Proses Pembentukan Urine

Salah satu fungsi ginjal adalah membentuk urine dan pengeluarannya dari tubuh. Urine sendiri dikeluarkan dari kandung kemih.

Kantung kemih merupakan tempat penyimpanan sementara urine. Jika kantung kemih sudah penuh oleh urine, maka urine harus dikeluarkan dari tubuh, melalui saluran uretra.

Adapun, proses pembentukan urine dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi.

1. Filtrasi

Filtrasi adalah proses penyaringan darah yang berlangsung di glomerulus. Glomerulus berada di badan malphigi. Di dalam glomerulus terjadi proses penyaringan darah.

Hasil penyaringan dari glomerulus diteruskan ke kapsul bowman dan terbentuklah urine primer (filtrat glomerulus). Urine primer isinya mengandung air, gula, asam amino, garam-garam, urea, dan asam urat.

Infografik SC Urine

Infografik SC Urine. tirto.id/Teguh

2. Reabsorpsi

Reabsorpsi adalah proses penyerapan kembali bahan-bahan yang masih ada dalam darah setelah mengalami filtrasi.

Urine primer yang meninggalkan kapsul bowman menuju ke tubulus melewati jaringan pembuluh kapiler dan mengalami reabsorpsi.

Dalam tubulus kontortus proksimal, urine primer mengalami reabsorpsi yang terdiri atas penyerapan air, gula (hingga 80%), asam amino, garam, ion Na-, Cl-, PO4 3-, K+, Ca2+, SO42-, HCO3, zat keratin, dan asam askorbat. Hasilnya berupa urine sekunder (filtrat tubulus).

3. Augmentasi

Augmentasi adalah proses penambahan ion K+, senyawa NH3, dan ion H+ pada urine sekunder di dalam tubulus kontortus distal.

Hasilnya berupa urine yang akan dimasukkan kedalam tubulus pengumpul. Selanjutnya, urine dialirkan melalui pelvis renalis, ureter, dan ditampung dalam kantong kemih (vesika urinaria). Kantong kemih dapat menampung kurang lebih 600 ml urine.

Adapun, banyak atau sedikitnya jumlah urine dipengaruhi oleh air yang diminum, suhu lingkungan, kadar garam didalam darah, dan hormon ADH (antidiuretika atau vasoprelin).

Baca juga artikel terkait GINJAL atau tulisan lainnya dari Maria Ulfa

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Maria Ulfa
Editor: Yulaika Ramadhani