Menuju konten utama

Mengenal Kepribadian INTJ: Arti, Kelebihan dan Kekurangannya

Orang dengan kepribadian INTJ ini sering disebut sebagai "arsitek" atau "ahli strategi" dan biasanya sangat analitis, kreatif, dan logis.

Mengenal Kepribadian INTJ: Arti, Kelebihan dan Kekurangannya
Ilustrasi kepribadian INTJ. (FOTO/iStockphoto)

tirto.id - Kepribadian INTJ adalah salah satu dari 16 tipe kepribadian dalam sistem Meyers-Briggs Type Indicator (MBTI). MBTI sendiri resmi digunakan pada 1956 dan mulai populer pada 1960-an dan 1970-an.

Melansir Happier Human, pengkategorian jenis kepribadian menurut sistem MBTI ini didasarkan pada teori Carl Jung dan studi psikometri.

INTJ, menurut Very Well Mind adalah singkatan dari Introverted, iNtuition, Thinking, dan Judging.

Orang dengan kepribadian INTJ ini sering disebut sebagai "arsitek" atau "ahli strategi" dan biasanya sangat analitis, kreatif, dan logis.

Kelebihan Kepribadian INTJ

Melansir Happier Human, beberapa kelebihan dari kepribadian INTJ di antaranya adalah:

1. Rasional dan sangat tahu banyak hal atau memiliki pengetahuan luas.

Orang dengan kepribadian INTJ umumnya sangat analitis. Ketika membuat keputusan, orang INTK akan membuat keputusan logis ketika berdasarkan fakta objektif serta prinsip-prinsip universal.

Selain itu, orang INTJ umumnya memiliki pengetahuan luas, dan akan melakukan penelitian secara menyeluruh serta memahami semua fakta yang relevan sebelum menyimpulkan sesuatu.

2. Mandiri

Orang dengan kepribadian INTJ sangat percaya diri dengan analisis mereka sendiri. Ia tidak akan sekonyong-konyong mengikuti status-quo atau mengikuti figur otoritas konvensional.

Jika ia merasa tradisi yang sudah mapan tidak benar, maka ia tidak akan mengikuti yang lain menjalani tradisi itu.

Namun, orang INTJ sebenarnya bukan seorang figur yang konfrontatif atau frontal. Ia cenderung akan menantang status quo dan tidak takut mengambil jalannya sendiri.

3. Berkemauan keras dan punya tekad kuat.

Orang dengan kepribadian INTJ biasanya memiliki kemauan keras dan tekad yang kuat. Orang INTJ biasanya tidak terlalu membutuhkan dukungan atau persetujuan dari orang lain.

Selain itu, yang lebih penting bagi orang INTJ adalah mencapai tujuannya sendiri, mematuhi prinsipnya sendiri, dan bekerja dengan standar-standar sendiri.

4. Memiliki rasa ingin tahu yang besar.

Logika dan kemampuan analisis yang tinggi dari seorang INTJ membuat ia memiliki rasa penasaran yang sangat tinggi. Ia sangat ingin tahu tentang penelitian serta prinsip-prinsip yang mendasari teori.

Skeptisisme orang INTJ mendorongnya untuk mencari informasi dan berbagai ide baru. Namun ia akan dengan senang hati mengubah pikiran ketika ia terbukti salah.

5. Original dan otentik.

Orang INTJ adalah adalah pemikir yang sangat kreatif. Ia juga memiliki penalaran dan analisis mendalam yang bisa membantu orang lain untuk memahami ide-ide mereka.

Orang INTJ juga kerap mengeluarkan ide, solusi-solusi baru, termasuk teori baru dan brilian untuk memecahkan sebuah masalah.

Kekurangan Kepribadian INTJ

Terlepas dari sejumlah kelebihan di atas, kepribadian INTJ ini juga memiliki sejumlah kekurangan, di antaranya:

1. Rentan menjadi pribadi yang arogan.

Orang INTJ rentan menjadi pribadi yang arogan, dan amat percaya pada keunggulan pemikiran dan pendapat mereka atas orang lain.

Orang INTJ biasanya akan meremehkan orang yang mereka anggap inferior secara intelektual dan mengabaikan masukan atau pendapat orang lain.

2. Kurang peka atau tidak sensitif.

Orang INTJ lebih menekankan pada logika dan nalar secara harfiah, hal ini membuat ia seringkali tidak peka. Orang INTJ rentan meremehkan emosi, baik emosi sendiri maupun orang lain.

3. Keras kepala

Kemandirian orang INTJ dapat cepat berubah menjadi keras kepala dan terkadang argumentatif. Keinginan kuat dari orang INTJ untuk memahami segala sesuatu, serta memastikan bahwa semua tindakan konsisten dan rasional, seringkali membuat membuat mereka enggan mengikuti instruksi.

4. Perfeksionis

Orang dengan kepribadian INTJ memiliki harapan yang sangat tinggi untuk diri mereka sendiri dan orang lain. Ia biasanya akan mendasarkan harapannya pada tujuan dan prinsip yang tinggi.

Orang INTJK seringkali tidak realistis melihat realita kehidupan sehari-hari. Padahal realita kehidupan seringkali sangat berantakan dan tidak sesuai dengan ekspektasi orang INTJ.

5. Rentan terisolasi dari kehidupan sosial.

Lantaran terlalu perfeksionis dan amat mandiri, orang INTJ rentan terisolasi dari kehidupan sosial. Orang INTJ seringkali mengabaikan kebutuhan emosional diri, serta orang-orang di sekitarnya. Ia juga kerap kali berkomunikasi dengan cara yang kasar, kritis, dan seringkali tampak menghakimi.

Perbedaan Kepribadian INTJ-A dengan INTJ-T

Tipe kepribadian INTJ, menurut The Coolist dibagi menjadi dua subtipe, yaitu INTJ-A (Asertif) dan INTJ-T (Turbulen).

INTJ-A adalah orang yang:

- berkemauan keras

- pemikir logis yang percaya diri, serta memiliki sifat asertif alami

- memiliki tingkat ketegasan sangat tinggi yang seringkali dianggap orang lain sebagai kurang ajar atau sombong

INTJ-T adalah orang yang:

- ragu-ragu dan pemalu

- introvert dan perlu menyendiri untuk mengisi ulang energi

- lebih sadar dan seringkali kewalahan oleh kekacauan emosinya

Perbedaan INTJ-A dan INTJ-T adalah:

1. INTJ-A dan INTJ-T memiliki tingkat harga diri yang berbeda. INTJ-A amat percaya diri dan tidak mungkin meragukan kemampuanya sendiri. Sementara INTJ-T seringkali insecure dan sering mempertanyakan kemampuannya.

2. INTJ-A dan INTJ-T memiliki pendekatan komunikasi yang berbeda. INTJ-A sangat lugas, oleh karena itu orang lain sering menganggap mereka sombong. Sementara INTJ-T lebih pemalu, dan orang lain sering menganggap mereka mudah didekati.

3. INTJ-A dan INTJ-T memiliki respons berbeda terhadap stres. INTJ-A lebih percaya diri dan lebih jarang mengalami kecemasan dan ketidakpastian. Sementara INTJ-T lebih sering cemas dan lebih sering merasa tidak pasti, namun INTJ-T lebih peduli dengan emosi orang lain.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Nur Hidayah Perwitasari