Menuju konten utama

Mengenal Bonding Gigi: Manfaat, Risiko dan Cara Merawatnya

Bonding biasanya dapat bertahan sekitar tiga hingga tujuh tahun dengan catatan melakukan perawatan yang tepat.

Mengenal Bonding Gigi: Manfaat, Risiko dan Cara Merawatnya
Ilustrasi pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut. FOTO/Istock

tirto.id - Gigi merupakan bagian tubuh yang penting dan memiliki pengaruh penting pada kesehatan tubuh.

Selain itu, sering kali saat bertemu dengan orang lain, gigi juga menjadi pusat perhatian. Sehingga perawatan gigi menjadi kebutuhan yang sering kali dilakukan oleh banyak orang. Perawatan gigi yang saat ini cukup terkenal adalah bonding.

Apa itu bonding gigi dan manfaatnya?

Dilansir dari Everyday Health, bonding merupakan prosedur pada kedokteran gigi dengan menempelkan bahan resin komposit pada gigi.

Hal ini dilakukan karena terjadi beberapa kekurangan pada gigi seperti lapuk, retak ataupun perubahan warna.

Bonding gigi memiliki manfaat karena dapat menutup celah kecil atau retakan pada gigi Anda.

Bonding biasanya dapat bertahan sekitar tiga hingga tujuh tahun dengan catatan melakukan perawatan yang tepat.

Meskipun tidak bertahan cukup lama seperti halnya dengan veener, tapi bonding merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan saat gigi Anda memiliki kekurangan yang tidak terlalu parah.

Dilansir Every Health agar bonding dapat bertahan lama, maka Anda dapat melakukan beberapa hal untuk merawatnya, antara lain,

    • Kurangi mengonsumsi kopi, teh dan anggur merah karena hal ini dapat mengubah warna pada bonding.
    • Berhentilah merokok karena rokok dapat meningkatkan penyakit pada gusi termasuk kanker mulut.
    • Hindari menggigit kuku ataupun mengunyah benda yang keras, karena bonding yang mudah sekali untuk patah ataupun copot.
    • Konsultasikan ke dokter jika Anda merasakan hal yang aneh pada gigi.

Meskipun merupakan salah satu metode perawatan gigi yang sederhana dan cepat, karena hanya membutuhkan waktu 30 hingga 60 menit saat proses pemasangan.

Melansir dari Healthline, nyatanya bonding juga memiliki risiko yang harus diperhatikan, antara lain:

    • Kondisi resin komposit yang digunakan tidak akan sekuat gigi alami, sehingga dapat membuat bahan tersebut patah ataupun pecah, saat digunakan untuk menggigit suatu hal yang keras.
    • Warna pada resin tidak tahan terhadap noda, sehingga dapat membuat warna pada gigi berubah.
    • Sebelum dilakukan bonding gigi, usahakan untuk berkonsultasi dengan dokter, karena gigi dengan kerusakan yang cukup parah tidak dapat dilakukan bonding.

Saat Anda ingin melakukan bonding, pastikan agar Anda mengunjungi dokter gigi yang terpercaya, agar tidak terjadi kesalahan yang dapat merugikan Anda.

Serta tetaplah menjaga kesehatan gigi dengan melakukan pemeriksaan setiap enam bulan sekali.

Baca juga artikel terkait BONDING GIGI atau tulisan lainnya dari Endah Murniaseh

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Endah Murniaseh
Penulis: Endah Murniaseh
Editor: Nur Hidayah Perwitasari