Menuju konten utama

Mengenal Audisi PB Djarum Beasiswa Bulu Tangkis yang Dikritik KPAI

Audisi PB Djarum Beasiswa Bulutangkis merupakan kegiatan tahunan dari klub Bulu Tangkis PB Djarum untuk mencari bibit-bibit muda pemain bulu tangkis dari seluruh Indonesia.

Mengenal Audisi PB Djarum Beasiswa Bulu Tangkis yang Dikritik KPAI
Audisi Umum Calon Atlet Bulutangkis PB Djarum. foto/https://www.pbdjarum.org

tirto.id - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menuding Audisi Djarum Beasiswa Bulu Tangkis melakukan eksploitasi anak dalam proses seleksinya. Menurut KPAI, audisi itu diduga memuat unsur eksploitasi anak karena memanfaatkan tubuh anak untuk promosi brand image Djarum yang merupakan produk rokok.

Tudingan tersebut membuat Djarum mengumumkan undur diri dari gelaran pencarian bakat bulu tangkis anak yang telah dilakukan sejak 2008. Mereka memutuskan audisi pada 2019 sebagai kegiatan terakhir Djarum. Audisi umum 2019 tetap akan dilanjutkan hingga tahap final di Kudus, November mendatang.

Dikutip dari situs web resmi PB Djarum, Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis merupakan kegiatan tahunan dari klub Bulu Tangkis PB Djarum untuk mencari bibit-bibit muda pemain bulu tangkis dari seluruh Indonesia yang akan diseleksi untuk meraih Djarum Beasiswa Bulutangkis.

Tahun ini, Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2019 diselenggarakan kembali dengan dua kategori yaitu U-11 (untuk peserta dengan umur 8-10 tahun/kelahiran tahun 2009-2011) dan U-13 (untuk peserta dengan umur 11-12 tahun/kelahiran tahun 2007 dan 2008).

Audisi diadakan di 5 kota, yaitu Bandung (28-30 Juli 2019), Purwokerto (8-10 September 2019), Surabaya (20-22 Oktober 2019), Solo Raya (27-29 Oktober 2019), Kudus (17-19 November 2019).

Audisi dilakukan dengan sistem gugur. Pendaftaran bisa dilakukan online di situs web PB Djarum atau daftar langsung di GOR tempat audisi umum. Ada beberapa tahap yang harus diikuti calon penerima beasiswa PB Djarum, yaitu Tahap Seleksi, Tahap Final, dan Tahap Karantina.

Proses Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2019

  • Tahap Seleksi
Untuk mengikuti Tahap Seleksi, peserta yang telah mendaftar wajib melakukan Daftar Ulang satu hari sebelum Tahap Seleksi (H-1) dengan membawa Berkas Kelengkapan Daftar Ulang.

Peserta yang telah melakukan daftar ulang bisa mengikuti seleksi yang dilaksanakan sesuai jadwal yag telah ditetapkan di 5 kota.

Dalam tahap ini, peserta harus bertanding dengan maksimal untuk agar bisa menjadi juara dan mendapatkan Super Tiket untuk melaju ke Tahap Final. Super Tiket juga akan dibagikan kepada peserta yang berpotensi berdasarkan penilaian tim pencari bakat.

Jika peserta tidak lolos Tahap Seleksi di kota pilihan, peserta bisa mengikuti audisi umum di kota lainnya.

  • Tahap Final
Untuk peserta yang lolos Tahap Seleksi dan mendapatkan Super Tiket akan mengikuti Tahap Final yang, tahun ini, berlangsung di GOR Djarum Jati, Kudus pada 20-22 November 2019.

  • Tahap Karantina
Setelah melalui tahap final, bagi peserta yang lolos di akan mengikuti Tahap Karantina di Asrama PB Djarum, Jati Kudus, selama kurang lebih 1 minggu.

Selama proses ini, peserta beasiswa PB Djarum akan tinggal di asrama putra dan putri yang terpisah dilengkapi fasilitas seperti makanan bergizi, lapangan Bulutangkis, perlengkapan Bulutangkis seperti raket dan shuttlecock, ruang kebugaran/fitness, ruang fisioterapi, ruang pijat, perpustakaan, komputer, dan akses internet.⁠⁠⁠⁠

Pelatihan dan Pendidikan Atlet Bulu Tangkis di PB Djarum

Peserta yang mendapat Djarum Beasiswa Bulu Tangkis bisa mengikuti turnamen baik di dalam negeri maupun di luar negeri tanpa dipungut biaya.

Audisi umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 tidak dipungut biaya. Peserta hanya menanggung biaya transportasi dan akomodasi.

Seleksi awal para calon atlet meliputi faktor umur, tinggi badan, bakat, kemampuan intelektual, keseimbangan psikologis, kemampuan teknik dasar, serta sampai sejauh mana dukungan yang diperoleh dari orang tua.

Bila lolos seleksi awal, maka para calon atlet ini sudah bisa diputuskan untuk mengikuti kegiatan pelatihan di klub PB Djarum. Setelah itu, untuk setiap tahunnya akan dilakukan seleksi kelanjutan, seperti dalam hal kemampuan bertanding.

Apabila kemampuan bertanding dari atlet bersangkutan tidak pernah meningkat, maka atlet tersebut akan dipulangkan. PB Djarum memberlakukan sistem promosi-degradasi dalam tahapan pelatihan para calon-calon atlet.

Terkait pendidikan formal para atlet, PB Djarum bekerja sama dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud). Kerja sama yang dilakukan antara PB Djarum dengan Depdikbud adalah dengan pemberian dispensasi waktu di sekolah untuk para atlet.

Atlet diberikan izin untuk memulai waktu belajarnya di sekolah tidak seperti siswa lain pada umumnya. Mereka juga diberi kemudahan memperoleh izin meninggalkan sekolah saat harus mengikuti kejuaraan.

Atlet Bulu Tangkis Berprestasi dari PB Djarum

PB Djarum telah menelurkan sejumlah atlet berprestasi, seperti Kevin Sanjaya, Liliyana Natsir, Tontowi Ahmad, Busi Santoso, Antonius Budi Ariantho, Liem Swie King, Hendra Setiawan, Yahya Adi Kumara, Yantoni Edy Saputra, Mohammad Ahsan, Melati Daeva Oktaviani, Praveen Jordan, Debby Susanto dan lain-lain.

Kevin Sanjaya bergabung dengan PB Djarum pada 2007. Kevin merupakan atlet ganda putra yang berpasangan dengan Marcus Fernaldi Gideon dan saat ini merupakan pebulu tangkis peringkat 1 dunia.

Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad merupakan dua dari ratusan atlet jebolan PB Djarum yang memiliki beragam prestasi, di antaranya juara All England 2013-2014, juara kejuaraan dunia 2013 dan 2017 serta peraih medali emas Olimpiade RIO 2016.

Mohammad Ahsan merupakan ganda putra yang berhasil memperoleh medali emas di World Championships 2019. Selain itu ia dan pasangannya Hendra Setiawan juga meraih beragam prestasi, seperti runner up BWF World Tour Super 750 Japan Open 2019, runner up BWF World Tour Super 1000 Indonesia Open 2019 serta juara BWF World Tour Super 300 New Zealand 2019. Ia bergabung dan menjalani pelatihan di PB Djarum mulai tahun 2007.

Antonius Budi Ariantho juga salah satu atlet dari PB Djarum. Ia saat ini menjadi pelatih bulu tangkis di Jakarta. Antonius memiliki beragam prestasi, di antaranya juara I Thomas Cup 1996, juara I Thomas Cup 2000, meraih medali Perunggu Olimpiade 1996 serta sempat menduduki ranking 1 Dunia.

Baca juga artikel terkait PB DJARUM atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Agung DH