Menuju konten utama

Mengapa Madura United Repot-Repot Ngebut di Awal Bursa Transfer?

Faktor harga rupanya jadi pendorong gerak cepat Madura United pada bursa transfer jelang Liga 1 2019.

Mengapa Madura United Repot-Repot Ngebut di Awal Bursa Transfer?
Pesepak bola Madura United (MU) Slamet Nurcahyo melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang PS Tira dalam lanjutan Gojek Liga 1 di Stadion Gelora Ratu Pamelingan (SGRP) Pamekasan, Jawa Timur, Jumat (3/8/2018). ANTARA FOTO/Saiful Bahri

tirto.id - Madura United jadi tim dengan gerak paling cepat di awal bursa transfer Liga 1. Hingga Senin (31/12/2018) malam atau sekitar tiga pekan sejak Liga 1 2018, sudah banyak wajah-wajah baru mereka datangkan.

Sebagian besar pemain yang didatangkan Laskar Sapeh Kerrab merupakan 'nama besar'. Sebut saja Andik Vermansyah, Muhammad Ridho, Fandry Imbiri, hingga Dane Milovanovic. Yang terbaru, mereka bahkan sukses mendatangkan gelandang andalan Timnas Indonesia, Zulfiandi pada Senin (31/12/2018) sore.

Tak cuma itu, sejumlah pemain yang tampil cemerlang musim lalu pun telah sukses mereka ikat dengan kontrak baru. Mulai dari Asep Berlian, Slamet Nurcahyo, Greg Nwokolo, Satria Tama, Fachrudin Aryanto, Guntur Ariyadi, Alfath Fathier, Rifad Marasabessy, Irsan Lestaluhu, hingga Zah Rahan Krangar.

Lantas, apa yang membuat Madura United begitu agresif pada masa awal bursa transfer kali ini?

Manajer Laskar Sapeh Kerrab, Haruna Soemitro memberikan penjelasan terkait apa yang jadi pertimbangan kesebelasannya melakukan perombakan begitu cepat. Faktor yang paling mendorong, ialah harga si pemain.

"Kami hadir saat mereka belum ditawar klub lain. Faktanya, sekarang mereka [pemain yang telah direkrut] bisa ditawar dua kali lipat [oleh klub lain], karena permintaannya sudah sangat tinggi," beber Haruna seperti dilansir antara.

Tak cuma itu, perekrutan dan penetapan skuat secara cepat disebut-sebut bisa membuat tim melakukan persiapan dengan lebih matang. Pasalnya, ada jarak yang panjang dari kehadiran sang pemain dengan awal kompetisi, sehingga masa adaptasi berlangsung lebih baik.

Ketika ditanyai apakah masih akan terus merekrut pemain, Haruna mengiyakan hal tersebut. Manajemen beranggapan tim masih membutuhkan penjaga gawang tambahan lantaran saat ini mereka baru punya dua nama, Satria Tama dan Muhammad Ridho. Lebih-lebih, dua nama tersebut rawan dipanggil Timnas Indonesia.

"Idealnya, untuk kepentingan latihan dan antisipasi pemain dipanggil timnas atau cedera, adalah 4 penjaga gawang," lanjutnya.

Musim 2018, Laskar Sapeh Kerrab juga hanya mampu finis di peringkat 10 klasemen akhir Liga 1. Mereka mengemas 48 poin, hasil 13 kemenangan, sembilan kali imbang, dan 12 kekalahan.

Kini dengan skuat yang diyakini lebih menjanjikan, Madura United mengincar target lebih tinggi di dua kompetisi yang siap mereka hadapi: Piala Indonesia dan Liga 1 2019.

Baca juga artikel terkait BURSA TRANSFER LIGA 1 atau tulisan lainnya dari Herdanang Ahmad Fauzan

tirto.id - Olahraga
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan