tirto.id - Di era teknologi dan digitalisasi, banyak anak-anak yang telah mampu mengoperasikan gawai. Sayangnya, tidak banyak orang tua yang mengawasi hal ini dan membiarkan mereka bermain hingga berjam-jam tanpa henti. Laporan yang diwartakan oleh CNN menyebutkan bahwa anak-anak dengan umur 9 tahun di Amerika Serikat menghabiskan lebih dari 2 jam memainkan gawai.
Hal ini akan berdampak buruk bagi kesehatan anak, terutama pada mata, apabila sering menatap kecerahan layar dalam waktu lama. Akibatnya, seperti dilansir dari Longdom, anak akan memiliki masalah seperti iritasi mata dan kesulitan untuk fokus dalam sementara waktu.
Di sisi lain, postur tubuh juga akan terganggu. Saat bermain gawai, anak-anak cenderung duduk sesuai kenyamanan mereka dan acap kali tidak memperhatikan posisi dengan benar. Akibatnya, postur tubuh akan terganggu, terlebih mereka masih dalam masa pertumbuhan. Apabila dibiarkan, mereka akan terbiasa sehingga merusak postur tubuh seperti bungkuk hingga tulang belakang berbentuk huruf S.
Oleh karenanya, ada baiknya para orang tua untuk menetapkan waktu bagi anak memainkan perangkat digital baik itu ponsel, laptop, komputer, hingga permainan video. Waktu screen time atau waktu yang digunakan untuk melakukan kegiatan tersebut, seharusnya tidak lebih dari dua jam untuk anak kurang dari dua tahun, seperti yang direkomendasikan American Academy of Pediatrics (AAP) dilansir dari Nutriclub.
Pada usia tersebut, anak sedang mengalami perkembangan di bidang kognitif, bahasa, sensorik, motorik, dan kemampuan sosial emosional mereka. Oleh karenanya, para orang tua sebaiknya mengajak anak untuk membaca, bermain, dan bereksplorasi di luar rumah sehingga tumbuh dan kembang anak tetap optimal.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan bahwa tidak ada waktu bagi bayi dan anak berusia satu tahun untuk bermain gawai dan usia 2-5 tahun harus dibatasi satu jam waktu layar per hari. Semakin sedikit waktu yang diberikan untuk memainkan ponsel, dianggap semakin baik.
Beberapa rekomendasi lain dari WHO antara lain adalah sebagai berikut:
- Bayi (kurang dari 1 tahun)
Si kecil harus dilatih untuk aktif secara fisik terutama dengan bermain. Bagi bayi yang belum aktif bergerak, setidaknya terdapat kurang lebih 30 menit dalam posisi tengkurap untuk bermain. Jangan berikan gawai pada saat tidak banyak bergerak. Ajak lah mereka terlibat dalam membaca dan bercerita.
Usia 0-3 bulan, anak harus memiliki jam tidur selama 14 hingga 17 jam. Untuk usia 4-11 bulan, anak harus tidur selama 12-16 jam termasuk tidur siang.
- Anak-anak usia 1-2 tahun
Luangkan setidaknya 180 menit dalam berbagai jenis aktivitas fisik pada intensitas apa pun, termasuk aktivitas fisik dengan intensitas sedang hingga kuat. Usahakan kegiatan tersebut dilakukan dalam waktu-waktu yang tersebar sepanjang hari. Lebih baik aktivitas fisik, semakin baik.
Untuk anak berusia 1 tahun, waktu menatap layar seperti menonton TV atau video, bermain game komputer tidak dianjurkan. Bagi mereka yang berusia 2 tahun, waktu bagi memainkan gawai bagi mereka tidak boleh lebih dari 1 jam, bahkan lebih sedikit lebih baik. Ketika tidak banyak bergerak, usahakan mereka terlibat dalam membaca dan bercerita dengan pengasuh atau orang tua.
Untuk waktu tidur, anak dengan usia 1-2 tahun sebaiknya memiliki 11-14 jam tidur berkualitas baik, termasuk tidur siang, dengan tidur teratur dan waktu bangun yang teratur.
- Anak-anak usia 3-4 tahun
Habiskan setidaknya 180 menit dalam berbagai jenis aktivitas fisik pada intensitas apa pun, di mana setidaknya 60 menit aktivitas fisik intensitas sedang hingga kuat.
Waktu memainkan gawai tidak boleh lebih dari 1 jam. Ketika tidak banyak bergerak, usahakan mereka terlibat dalam membaca dan bercerita dengan pengasuh atau orang tua.
Jam tidur yang harus dimiliki setidaknya 10-13 jam tidur dengan kualitas yang baik. Jam-jam tersebut termasuk tidur siang, dengan tidur teratur dan waktu bangun yang teratur.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Alexander Haryanto