Menuju konten utama

Mendikbud Klaim Partisipasi Sekolah di Asmat Masih Rendah

Untuk mendorong minat anak-anak di Asmat bersekolah, pemerintah mengandalkan penggunaan Kartu Indonesia Pintar.

Mendikbud Klaim Partisipasi Sekolah di Asmat Masih Rendah
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

tirto.id - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengklaim rasio ketersediaan guru dengan murid di Kabupaten Asmat, Papua, telah seimbang. Hanya saja, kata Muhadjir, partisipasi anak untuk sekolah yang masih rendah.

Ia menyatakan, ada beberapa anak usia SD yang harusnya sekolah namun tidak mengenyam pendidikan formal.

"Kalau rasio guru dibanding siswa sudah sangat bagus, misal 1:35 itu satu guru menangani 35 siswa," kata Muhadjir di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta, Rabu (31/1/2018).

Untuk mendorong minat anak-anak di Asmat bersekolah, pemerintah mengandalkan penggunaan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Selain itu, stimulan juga bisa diberikan dengan iming-iming makanan kepada anak.

"Di beberapa daerah untuk mendatangi sekolah pancingannya masih diajak makan. Tentu saja harus menuntut kesadaran masyarakat terutama orang tua agar mulai memahami pentingnya pendidikan," katanya.

Muhadjir berkata, dorongan anak untuk belajar sebenarnya juga terkendala minimnya anggaran pendidikan yang dimiliki Pemerintah Daerah.

Menurutnya, anggaran pendidikan untuk Kabupaten Asmat dalam APBD masih berada di bawah 8 persen dari jumlah anggaran. Rendahnya alokasi anggaran pendidikan disebutnya juga masih terjadi di daerah-daerah lain.

Penyediaan fasilitas pendidikan di Asmat mencuri perhatian setelah merebaknya wabah campak dan gizi buruk sejak beberapa bulan lalu. Menurut Menko PMK Puan Maharani, penanganan wabah campak dan gizi buruk di Asmat harus dilakukan terintegrasi, salah satunya dengan mengedepankan pembangunan bidang pendidikan dan kesehatan di sana.

"Memang perlu ada sosialisasi, kampanye besar-besaran dan juga pemerintah untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat betapa pentingnya program imunisasi, meningkatkan kebersihan, kesadaran gizi sehat," ujar Muhadjir.

Baca juga artikel terkait PAPUA atau tulisan lainnya dari Lalu Rahadian

tirto.id - Pendidikan
Reporter: Lalu Rahadian
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Alexander Haryanto