tirto.id - Selain untuk melakukan pertemuan kenegaraan dengan Presiden Joko Widodo, kedatangan Raja Salman ke Indonesia juga bertujuan untuk berlibur. Tempat yang dipilih untuk berlibur pada 4-9 Maret ini adalah Bali.
Menurut Menteri Pariwisata Arif Yahya, kedatangan Raja Salman untuk berlibur ke Bali merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk promosi pariwisata, tak hanya Bali juga Indonesia. Selain itu, dengan kunjungan ini pun diharapkan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan Arab Saudi maupun Timur Tengah.
Sejak 2014, jumlah kunjungan wisatawan asal Arab Saudi ke Indonesia menunjukan tren pertumbuhan yang positif. Pada 2014, tercatat jumlah kunjungan wisatawan Arab Saudi melalui 19 pintu masuk utama ke Indonesia sebanyak 147 ribu. Jumlah ini meningkat 9,26 persen pada 2015 menjadi 160 ribu kunjungan. Bahkan sepanjang 2016, jumlah kunjungan wisatawan Arab Saudi sebesar 186 ribu atau tumbuh positif 16,15 persen.
Namun, jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara secara keseluruhan, proporsi wisatawan asal Arab Saudi ini masih kecil. Sejak 2014 hingga 2016, proporsi kunjungan wisatawan asal Arab Saudi ke Indonesia melalui 19 pintu masuk utama tidak mencapai 2%. Pada 2014, proporsinya sebesar 1,64 persen, meningkat sedikit menjadi 1,69 persen pada 2015 dan mencapai 1,77 persen pada 2016.
Dibandingkan tiga negara timur tengah lainnya, yaitu Mesir, Uni Emirat Arab dan Bahrain, proporsi turis Arab Saudi merupakan yang paling besar. Pada 2016, jumlah kunjungan wisatawan asal Mesir ke Indonesia sebanyak 14 ribu atau 0,14 persen dari total kunjungan wisatawan. Sedangkan, wisatawan asal Bahrain hanya 2 ribu kunjungan pada periode yang sama atau 0,02 persen dari total kunjungan wisatawan melalui 19 pintu masuk utama.
Bila dilihat berdasarkan pintu masuk ke Indonesia, mayoritas wisatawan asal Arab Saudi masuk melalui Soekarno-Hatta. Pada 2016, 93,94 persen wisatawan Arab Saudi yang berkunjung ke Indonesia masuk melalui Soekarno-Hatta, proporsi ini menurun dari tahun sebelumnya yang berjumlah 94,72 persen. Sedangkan, wisatawan yang masuk ke Indonesia langsung melalui Ngurah Rai meningkat dari 4,36% di 2015 menjadi 5,49% pada 2016. Hal ini menunjukan bahwa popularitas Bali sebagai destinasi wisata mulai meningkat di kalangan masyarakat Arab Saudi.
Dibandingkan dengan negara Timur Tengah lainnya, sejak 2014 wisatawan asal Arab Saudi merupakan yang terbanyak mengunjungi Bali secara langsung. Pada 2014, tercatat 4.540 kunjungan wisatawan Arab Saudi yang langsung ke Bali dan meningkat menjadi lebih dari 10 ribu pada 2016. Selain Arab Saudi, warga Timur Tengah lainnya yang paling banyak mengunjungi Bali pada 2014 hingga 2016 didominasi oleh Turki, Iran dan Mesir.
Bulan Juli hingga September merupakan waktu yang paling banyak dipilih oleh wisatawan Arab Saudi untuk mengunjungi Bali. Pada 2014, tercatat 1.516 kunjungan wisatawan asal Arab Saudi mengunjungi Bali secara langsung. Nilai ini meningkat 92,28 persen menjadi 2.915 kunjungan wisatawan Arab Saudi pada periode yang sama tahun 2015. Bahkan, pada Agustus 2016, jumlah kunjungan wisatawan Arab Saudi ke Bali mencapai jumlah tertinggi, yaitu sebesar 1.468 kunjungan. Tingginya jumlah kunjungan wisatawan Arab Saudi pada tiga bulan ini karena bertepatan dengan libur musim panas anak sekolah serta libur nasional, seperti idul fitri, idul adha dan tahun baru hijriyah.
Jumlah kunjungan terendah wisatawan Arab Saudi ke Bali pada 2015 dan 2016 terjadi pada bulan Juni. Pada Juni 2015, tercatat 316 wisatawan asal Arab Saudi yang langsung masuk melalui Ngurah Rai, sedangkan di 2016 hanya 120 kunjungan. Sedangkan, pada 2014, jumlah kunjungan wisatawan Arab Saudi terendah terjadi pada bulan Maret, yaitu sebanyak 214 kunjungan.
Bila dibandingkan dengan wilayah lainnya, proporsi wisatawan asal Timur Tengah yang berkunjung secara langsung ke Bali sejak 2014 hingga 2016 tergolong sangat rendah dengan nilainya yang kurang dari satu persen per tahunnya. Pada 2014, jumlah wisatawan asal Timur Tengah hanya 21.586 kunjungan atau 0,57 persen dari total kunjungan wisatawan pada periode yang sama.
Meskipun jumlah ini meningkat menjadi 48.824 kunjungan pada 2016, namun proporsinya masih rendah yaitu 0,99% dibandingkan total kunjungan wisatawan yang langsung menuju ke Bali. Sedangkan, wisatawan yang berasal dari Asia Pasifik dan Asia Tenggara merupakan kontributor terbesar dengan jumlahnya yang mencapai 3,4 juta kunjungan pada 2016 atau sebesar 70 persen dari total kunjungan.
c
Penulis: Dinda Purnamasari
Editor: Zen RS