Menuju konten utama

Megawati Tunjuk Risma Jadi Ketua DPP PDIP karena Berprestasi

Megawati mengatakan, Risma adalah sosok yang berprestasi sehingga cocok menjadi Ketua DPP PDIP bidang kebudayaan.

Megawati Tunjuk Risma Jadi Ketua DPP PDIP karena Berprestasi
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. antara foto/muhammad adimaja/foc/16.

tirto.id - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengatakan, alasannya menunjuk Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai Ketua DPP PDIP bidang kebudayaan karena dinilai sebagai sosok yang berprestasi.

Hal tersebut disampaikan Megawati sebelum melantik Risma di DPP PDIP, di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (19/8/2019).

"Karena kita tahu sebagai Wali kota, beliau [Risma] sudah melaksanakan tugasnya dengan baik, dua kali. Dan menurut saya, perubahan di Surabaya itu luar biasa sekali," kata Mega melalui keterangan tertulis yang diterima Tirto, Senin (19/8/2019).

Kemudian Presiden RI Ke-5 itu pun bercerita, dahulu Surabaya dikenal sebagai kota yang sangat panas. Namun, Risma hadir dengan programnya membangun taman dan tempat bermain. Bahkan, kata dia, program masa lalu yang belum bisa dilaksanakan, telah direalisasikan oleh Risma.

Sehingga, lanjutnya, bila di kota-kota lain di Indonesia terjadi kenaikan suhu udara, di Surabaya terjadi sebaliknya. Penurunan derajat cuaca di Surabaya sejak kepemimpinan Risma adalah dua derajat celcius.

"Kita bisa rasakan di Surabaya kini, biar panas, tetapi panasnya tak membuat gerah. Itu akibat banyaknya taman dan kerindangan. Itu salah satu yang berhasil beliau lakukan," tuturnya.

Sebenarnya Megawati ingin Risma bisa terus menjadi wali kota di Surabaya. Namun, berdasarkan peraturan hanya membolehkan dua periode jabatan saja.

"Maka saya segera tarik [Risma] ke DPP untuk membantu PDI Perjuangan di bidang kebudayaan. Nanti tugas beliau akan banyak keliling indonesia untuk antara lain mengompilasi kearifan lokal kita," ujar Megawati.

Baca juga artikel terkait WALI KOTA SURABAYA RISMA

tirto.id - Politik
Sumber: Siaran Pers
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Alexander Haryanto