tirto.id - Materi Bahasa Inggris kelas 10 Kurikulum Merdeka semester 2 memuat pembahasan tentang tema Expository Text dan Fractured Stories.
Khusus tema Expository Tex masuk dalam pembahasan bab Graffiti. Sebab, jenis teks ini menjadi bagian dari teknik menulis pesan di grafiti.
Rangkuman materi Expository Text dan Fractured Stories ini bisa digunakan untuk mempersiapkan diri menjelang ujian ataupun memahami pelajaran.
Bahasa Inggris termasuk salah satu pelajaran di Kelas 10 dalam Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini dibuat untuk menyempurnakan Kurikulum 2013.
Ringkasan Materi Bahasa Inggris Kelas 10 Expository Text
Expository Text atau teks eksposisi merupakan sebuah teks yang menyampaikan fakta-fakta atau opini-opini terkait topik tertentu. Salah satu bentuk expository text dalam bahasa Inggris adalah analytical exposition.
Analytical exposition adalah teks yang mengelaborasikan ide penulis menganai sebuah isu. Dalam teks jenis ini, penulis mengambil posisi sikap tertentu terkait sebuah isu dan menyediakan bukti-bukti untuk mendukungnya. Sikap itu bisa pro atau mendukung, netral, maupun kontra.
Expository Text bertujuan mempersuasi pembaca supaya menyetujui posisi atau argumen yang dibawa oleh penulis.
Struktur dari Expository text terdiri atas 3 elemen, yakni: statement of position, arguments, dan reiteration atau conclusion.
Statement of position berfungsi untuk menegaskan posisi penulis terhadap sebuah topik di awal teks. Kemudian penulis menyajikan bukti-bukti pendukung dalam bagian arguments.
Teks tersebut akhirnya ditutup oleh reiteration atau conclusion yang menjadi kesimpulan dari teks tersebut.
Rangkuman Materi B. Inggris Kerlas 10 Fractured Stories
Fractured stories atau narrative text adalah sebuah teks yang menceritakan kisah dengan tujuan untuk menghibur pembaca.
Fractured stories memiliki jenis naratif yang memiliki beberapa unsur seperti plot, characters, dan point of view.
Plot merupakan alur cerita yang berisi rangkaian sejumlah kejadian. Characters ialah tokoh yang berada dalam cerita dan menggerakkan alur kisah. Tokoh itu bisa dalam bentuk manusia, hewan, bahkan benda mati yang dibuat seolah-olah hidup.
Sementara itu, Point of view merupakan sudut pandang cerita yang biasa diceritakan berdasarkan sudut pandang orang pertama (1st person) atau sudut pandang orang ketiga (3rd person).
Contoh Point of view 1st person ialah cerita sesuai penuturan tokoh "si aku." Lain halnya di Point of view 3rd person, ketika penulis menggambarkan toko utama sebagai sosok lain, yakni "dia."
Secara umum, fractured stories memiliki struktur terdiri atas 3 elemen: orientation, complication, dan resolution.
Orientation merupakan pengenalan cerita dan situasi yang dialami seorang tokoh. Complication menjadi bagian saat cerita mulai bergerak dan mencapai konflik yang menjadi rintangan si tokoh.
Kemduian Resolution adalah bagian penutup yang mebceritakan tindakan sio tokoh tersebut untuk mengatasi rintangan yang ada di bagian complication.
Fractured stories narrative text pada umumnya menggunakan past tense karena menceritakan sebuah kejadian yang telah terjadi.
Penulis: Muhammad Iqbal Iskandar
Editor: Addi M Idhom