tirto.id - Masjid Istiqlal Jakarta tengah berbenah mempersiapkan penyelenggaraan salat Idul Fitri 1438 H yang kemungkinan jatuh pada Minggu (25/6/2017) mendatang. Persiapan dilakukan mulai dari koordinasi dengan pihak Kepolisian dan TNI hingga memastikan aliran listrik di masjid tidak terganggu saat penyelenggaran salat.
Kepala Bagian Protokol Masjid, Abu Hurairah, mengatakan pihak masjid baru saja memperbaiki panel pada mesin yang mengaktifkan genset secara otomatis dengan jaringan listrik masjid. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya pemadaman listrik saat pelaksanaan shalat id.
"Kalau untuk persiapan kami yang paling signifikan itu masalah listrik. Jadi kalau pasokan listrik PLN mati kami betulin alat yang otomatis pindah ke mesin jenset. (Ada) 3-4 panel yang diganti," ungkap Abu Hurairah saat dihubungi Tirto, Kamis (22/6/2017).
Untuk pelaksanaan salat id, ia menjelaskan, Kementerian Agama telah mengundang seluruh pejabat kementerian serta pemerintah provinsi DKI Jakarta untuk salat berjamaah di Masjid Istiqlal.
Terkait pelaksanaan salat, posisi imam akan diisi oleh imam rawatib Masjid Istiqlal, Ahmad Husni Ismail, sementara untuk posisi khatib akan diisi oleh Muhammad Quraish Shihab.
"Untuk imamnya itu nanti, ustaz Ahmad Husni Ismail, M.Ag. Beliau imam rawatib Masjid Istiqlal. Selaku khtib nanti ada Profesor Quraish Shihab. Insyaallah,” jelasnya Abu Hurairah.
Ketika ditanya apakah Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan ikut salat berjamaah di Istiqlal, ia mengatakan belum mengetahui. Namun, kata dia, Masjid Istiqlal akan tetap memaksimalkan persiapan salat id meskipun belum ada kepasitian Presiden Jokowi akan datang.
"Tentunya kalau secara kenegaraan itu kan akan dihadari pejabat publik, presiden, wakil presiden. Tapi kan belum ada konfirmasi mereka datang. Tapi yang jelas kami persiapannya sama dengan kalau didatangi RI."
Istiqlal Lakukan Koordinasi dengan Katedral
Abu Hurairah memperkirakan, jamaah salat Idul Fitri di Masjid Istiqlal akan mencapai 100-150 ribu orang, lebih sedikit dibandingkan dengan salat Idul Adha. Hal itu lantaran sebagian besar umat Muslim di Jakarta pergi ke daerah-daerah untuk mudik.
Kendati demikian, halaman parkir yang disediakan masjid diperkirakan tidak akan cukup untuk menampung kendaraan yang dibawa para jamaah. Sebagian jamaah kemungkinan akan memarkirkan kendaraan di halaman parkir dan depan Gereja Katerdral.
Karena itulah, kata dia, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Gereja Katerdral untuk pemakaian lahan parkir.
"Kami koordinasi setiap waktu kalau sama pihak gereja. Kemungkinan nanti yang dipakai halaman depannya. Karena lahan parkirnya kan juga kecil ya. Jadi kita koordinasi," katanya menerangkan.
Diwawancarai secara terpisah, Humas Keuskupan Agung gereja Katedral mengatakan menghilangkan jadwal Misa Minggu Pagi karena bertepan dengan jadwal salat Idul Fitri. Hal itu dilakukan untuk menghormati umat Islam yang akan menjalankan ibadah pada pagi harinya.
Khusus pada tanggal 25 Juni 2017, gereja yang biasanya mengadakan tiga jadwal waktu ibadah, diubah menjadi hanya dua waktu dengan menghilangkan jadwal pukul 06.00-07.30 WIB. Jadwal ibadah pada hari Minggu berubah menjadi pukul 10.00-12 00 WIB dan 17.00-19.00 WIB.
"Kami bisa menyesuaikan jadwal ibadah kami, tetapi untuk umat muslim kami juga memahami hanya ada satu waktu untuk melaksanakan ibadah bersama-sama. Jadi kami menyesuaikan jadwal kami khusus pada minggu ini," ungkapnya saat dihubungi Tirto.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Yuliana Ratnasari