tirto.id - Penulis asal Amerika, Margaret Atwood mengumumkan jika dirinya berencana merilis novel baru yang merupakan sekuel dari salah satu karya bestseller-nya, The Handmaids Tale. Rencananya, novel yang diberi judul The Testaments itu bakal masuk ke pasaran pada 10 September 2019 mendatang.
"Kepada para pembaca, semua yang Anda harap dari saya tentang Gilead [rezim diktator di The Handmaid'sTale] dan segala pergelutan batinnya adalah inspirasi untuk buku ini," tulis Atwood seperti diwartakan BBC.
Dalam keterangannya, Atwood juga menegaskan jika karya barunya akan mencerminkan kondisi masyarakat sekarang. Publik pun ramai-ramai menghubungkan keterangan tersebut dengan pertanda bahwa akan banyak pesan moral di dalamnya yang menyentil kebijakan serta sikap politik presiden AS saat ini, Donald Trump.
"Tentu, hampir segalanya. Inspirasi lain adalah dunia yang sedang kita tinggali sekarang," sambung Atwood.
Indikasi mengenai sentilan terhadap Trump juga terlihat dari rilis resmi dari Atwood. Tertulis jika karya Atwood telah menjadi simbol pergerakan melawannya (akhiran "-nya" ditulis dengan kata ganti him), dan menjadi dasar kekuatan bagi para perempuan untuk menentang wajah misogini serta menjunjung hak asasi perempuan di seluruh dunia.
The Handmaid's Tale merupakan salah satu karya besar Atwood yang dirilis pada 1985. Secara garis besar novel ini menceritakan sudut pandang Offred, satu dari banyak perempuan dan dihapus ingatan serta identitasnya untuk dipaksa menjadi budak seks para komandan rezim Gilead.
Meski dirilis lebih dari 20 tahun lalu, karya Atwood dinilai masih relevan dengan realita di masyarakat saat ini. Novel ini juga telah diadaptasi menjadi serial drama pada 2017 lalu, dengan judul yang sama.
Akhir cerita The Handmaid's Tale dinilai masih penuh teka-teki karena tidak memunculkan konklusi berhasil atau tidaknya protagonis memperjuangkan diri. Atwood sendiri belum memberikan konfirmasi apakah pada novel The Testament nanti Offred atau tokoh-tokoh lain yang muncul pada The Handmaid's Tale masih bakal jadi narator--atau setidaknya terlibat dalam cerita.
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan