tirto.id - Temuan kasus COVID-19 varian Delta atau di Kalimantan Timur melonjak dalam sepekan terakhir. Pada 29 Juli 2021 tercatat 13 kasus dari 35 sampel, lalu pada 4 Agustus melonjak menjadi 187 kasus varian Delta dari 250 sampel yang diperiksa.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meninjau program vaksinasi massal di BSCC DOME Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat, (6/8/2021).
Sigit mengimbau masyarakat yang positif terpapar Corona untuk dirawat di tempat isolasi terpusat.
"Saya sarankan mau dipindah ke tempat yang sudah disiapkan. Ini untuk menekan agar laju pertumbuhan angka COVID-19 bisa diminimalkan," kata Sigit.
Alasan lainnya yakni karena fasilitas kesehatan jauh lebih lengkap, tenaga kesehatan dan perawatan pun dapat lebih intensif.
Menurutnya, masyarakat yang belum berani ke tempat isolasi terpadu dan memilih isolasi mandi bisa meningkatkan risiko, apalagi jika ada gejala. Sigit meminta para Babinsa dan Bhabinkamtibmas meningkatkan edukasi terkait hal tersebut. Di wilayah kabupaten/kota di Kalimantan Timur saat ini sedang menerapkan PPKM Level 4.
Sigit berharap agar terdapat penurunan level, sehingga ekonomi masyarakat kembali berjalan.
"Delapan wilayah di Kalimantan Timur ada pembatasan-pembatasan. Perlahan, apabila bisa diperbaiki ada kelonggaran, sehingga aktivitas ekonomi kembali," lanjut dia.
Sementara itu, Hadi mengatakan ada tiga strategi yang digunakan untuk menekan angka COVID-19 di provinsi tersebut. Antara lain pelaksanaan 3M secara ketat, pelaksanaan 3T dan percepatan vaksinasi.
"Kalau ini dilaksanakan dengan baik dan masyarakat ikut dukung program ini maka Kalimantan Timur segera bebas dari COVID-19," ujar Hadi.
Kegiatan vaksinasi massal yang dihadiri Panglima dan Kapolri ini merupakan vaksinasi massal ketiga yang dilaksanakan.
Sebelumnya juga dilaksanakan pada 24 dan 26 Juli, serta memvaksinasi 5.042 orang. Sementara, berdasarkan data Balitbangkes per 4 Agustus 2021, Kalimantan Timur menjadi daerah terbanyak keempat temuan kasus varian delta. Posisi pertama ditempati Provinsi DKI Jakarta dengan 390 kasus, diikuti oleh Provinsi Jawa Barat dengan 281 kasus, dan Provinsi Jawa Tengah sebanyak 191 kasus.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Zakki Amali