tirto.id - Konten promosi produk kesehatan yang mencatut sosok eks Menteri Kesehatan, Nila Djuwita F. Moeloek, kembali mencuat di media sosial. Sebelumnya, pada awal tahun 2024, Nila dikaitkan dengan iklan obat masalah prostat. Namun begitu, setelah ditelusuri Tirto, unggahan promosi itu terbukti merupakan hasil suntingan.
Serupa tapi tak sama, Nila kini digambarkan sedang mengiklankan obat untuk masalah persendian. Akun Facebook bernama “Sunlights” menyebarkan video dengan durasi 2 menit yang menunjukkan sosok Nila tengah memberikan testimoni sebuah produk.
Dalam video, Nila tampak memperkenalkan diri, kemudian menyampaikan kalau persendian dapat disembuhkan pada usia berapapun, tidak masalah jika berusia 50 atau 70 tahun. Nila juga bilang, dirinya telah melakukan penelitian yang membantu puluhan ribu orang.
“Saya mengatakan yang sebenarnya bahwa obat-obatan di apotek itu bohong dan hanya melemahkan lutut, punggung, dan menghilangkan masalah persendian lainnya. Tetapi seorang ilmuwan seperti saya tidak terlihat seperti politisi atau pengusaha, yang memiliki apotek, seorang mahasiswa ilmiah dan saya telah mengembangkan obat yang mengembalikan hal terpenting untuk persendian,” kata Nila dalam video.
Dengan dibubuhi imbauan untuk membeli produk yang dimaksud, Nila mengatakan, hanya ada satu obat yang bisa meningkatkan produksi cairan sinovial (cairan sendi untuk melumasi sendi tubuh agar mudah bergerak) dan mengembalikan sendi sepenuhnya pada tingkat sel. Produk yang dipromosikan ini dikatakan memecahkan masalah untuk selamanya.
“Sumpah demi Allah saat anda meminum satu kapsul sehari selama satu minggu persendian anda akan menjadi sama seperti saat Anda masih muda,” lanjutnya.
Sampai Kamis (4/7/2024), unggahan yang disebarkan Selasa (2/7/2024) ini sudah ditonton sebanyak 86 ribu kali, disukai oleh 360 warganet, dan memperoleh 56 komentar.
Namun, benarkah mantan Menkes, Nila Moeloek, promosikan produk obat sendi?
Penelusuran Fakta
Usai menonton video dari awal hingga akhir, Tirto menelusuri asal muasalnya dengan memanfaatkan Google Image. Hasilnya, kami menemukan cuplikan yang sama persis diunggah di kanal YouTube RSAW Channel atau RS Mata Achmad Wardi, pada 4 Juli 2023.
Dalam video asli yang berjudul "Pesan dari Prof Nila, Jaga Kesehatan Mata agar Kita Tetap Produktif," Nila, selaku Dewan Pengawas RS Mata Achmad Wardi, menyampaikan layanan yang ditawarkan rumah sakit tersebut, termasuk untuk katarak, retina, dan glokoma. Video aslinya sama sekali tak memuat informasi produk masalah persendian seperti dalam unggahan Facebook.
“Jadi memang Rumah Sakit Mata Achmad Wardi ini mempunyai tenaga ahli atau dokter mata yang dapat mengobati penyakit mata seperti katarak, dan juga retina. Dan saya kira mata ini sangat penting untuk masyarakat karena kita akan menjadi produktif kembali jika penglihatan mata kita baik,” kata Nila dalam dokumentasi asalnya.
Menurut informasi dari laman Badan Wakaf Indonesia (BWI), RS Mata Achmad Wardi merupakan rumah sakit mata pertama di dunia yang berbasis wakaf. Rumah sakit khusus mata ini didirikan BWI bekerjasama dengan Dompet Dhuafa di Kota Serang, Banten.
Beberapa kegiatan RS Mata Achmad Wardi yang dihadiri oleh eks Menkes Nila juga dipublikasikan di situs resmi rumah sakit itu. Pada Agustus 2022 misalnya, Nila diberitakan ikut terjun dalam acara pemeriksaan mata gratis untuk masyarakat Baduy di Lebak, Banten, dalam rangka World Sight Day.
Dokumentasi kegiatan tersebut juga dimuat di laman Republika.
Tirto lantas mencoba mengecek video yang beredar untuk mendeteksi kemungkinan video dibuat oleh kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Dengan memasukkan audionya ke situs Hive Moderation, kami mendapati persentase kemungkinan audio dihasilkan AI menyentuh 99,9 persen.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa video Facebook yang menunjukkan sosok Nila mempromosikan obat persendiaan telah dimanipulasi secara digital.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran fakta yang sudah dilakukan, video Facebook yang menunjukkan sosok eks Menteri Kesehatan, Nila Djuwita F. Moeloek, mempromosikan obat persendiaan bersifat altered video (video yang dimanipulasi).
Video aslinya diunggah di kanal YouTube RSAW Channel atau RS Mata Achmad Wardi pada 4 Juli 2023. Dalam video asli, Nila, selaku Dewan Pengawas RS Mata Achmad Wardi, menyampaikan layanan yang ditawarkan rumah sakit tersebut, termasuk untuk katarak, untuk retina, dan untuk glokoma.
Dokumentasi asalnya sama sekali tak memuat informasi produk masalah persendian seperti dalam unggahan Facebook.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Farida Susanty