Menuju konten utama

Manfaat Terapi Lintah untuk Kesehatan dan Mengobati Penyakit

Berikut daftar dan manfaat dari terapi lintah, salah satunya adalah mengobati diabetes. 

Manfaat Terapi Lintah untuk Kesehatan dan Mengobati Penyakit
Ilustrasi Terapi Lintah. foto/istockphoto

tirto.id - Sejak zaman kuno, lintah digunakan untuk mengobati banyak penyakit. Metode ini dilakukan dengan cara mengisap darah kotor sehingga diyakini bisa menyembuhkan penyakit, seperti mengatasi kelainan sistem saraf, masalah gigi, kulit, meringankan nyeri, mengobati peradangan, serta infeksi.

Lintah yang digunakan untuk pengobatan adalah jenis Hirudo, yaitu Hirudo medicinalis, Hirudo troctina, Hirudo nipponia, Hirudo quinquestriata, Poecilobdella granulosa, Hirudinaria javanica, Hirudinaria manillensis, Haementeria officinalis, Hirudo orientalis, dan Haementeria depressadan yang dikembangkan dalam lingkungan khusus.

Melansir dari NCBI, lintah mengeluarkan lebih dari 20 zat bioaktif yang diidentifikasi seperti antistasin, eglins, guamerin, hirudin, saratin, bdellins, komplemen, dan inhibitor carboxypeptidase. Mereka memiliki fungsi analgesik, anti-inflamasi, penghambatan trombosit, antikoagulan, dan trombin, serta degradasi matriks ekstraseluler dan efek antimikroba.

Berikut manfaat terapi lintah yang dirangkum dari Leechestherapy.com:

1. Mengobati Penyakit Vaskular

Dalam air liur lintah terdapat zat yang disebut hirudin dan zat calin, yang bertindak sebagai agen antikoagulasi atau penghambat pembekuan darah.

Selain itu, untuk melebarkan pembuluh darah, liur lintah memiliki asetilkolin dan zat seperti histamine, serta inhibitor karboksepteptase A. Ketiganya dapat meningkatkan aliran darah dengan melebarkan pembuluh yang menyempit.

Semua zat tersebut bekerja untuk mengurangi kekentalan darah, menjadikan darah lebih encer sehingga melancarkan aliran darah. Darah yang kental akan rentan terhadap pembekuan darah serta meningkatkan tekanan darah.

Gumpalan ini dapat mengalir ke seluruh bagian tubuh dan menyumbat pembuluh darah, yang kemudian dapat menyebabkan stroke atau serangan jantung.

Oleh karena itu, komponen antikoagulasi dalam air liur lintah sangat penting karena secara alami membuat darah lebih encer dan bekerja menghambat penggumpalan trombosit.

2. Mengobati Penyakit Kardiovaskular

Sejak awal abad ke-20, orang telah menggunakan lintah untuk mengobati penyakit kardiovaskular karena enzim Hirudin yang menghambat pembekuan darah dalam air liur lintah.

Seorang dokter biasanya akan meresepkan penggunaan lintah ketika seseorang menderita stroke atau serangan jantung. Zat Hirudin akan merangsang mekanisme refleks segmental sehingga mampu untuk mengobati penyakit kardiovaskular.

Pasien-pasien dengan penyakit kardiovaskular menjalani terapi lintah di area-area berbeda pada tubuhnya. Dalam setiap kasus, lintah akan meningkatkan aliran darah ke wilayah tersebut.

3. Mengobati Alopecia dan Kebotakan

Terapi lintah dikenal untuk meningkatkan sirkulasi darah. Oleh karena itu, ketika terapi diterapkan pada daerah yang menipis atau botak, peningkatan sirkulasi darah membantu meningkatkan konsentrasi dan pengiriman nutrisi yang membantu membuat folikel rambut kuat, sehingga membantu pertumbuhan rambut.

Penderita alopecia yang disebabkan oleh infeksi jamur atau ketombe juga dapat memperoleh manfaat melalui komponen antibakteri dalam air liur lintah, yang membantu memerangi infeksi jamur.

4. Mengobati Arthritis atau Radang Sendi

Ada sekitar 600 spesies lintah yang dikenal di seluruh dunia dan hanya 15 spesies yang dianggap sebagai lintah obat, biasanya digunakan untuk radang sendi dan perawatan lainnya.

Sendi rematik pertama-tama dibersihkan sebelum lintah obat ditempatkan pada area spesifik yang berhubungan dengan penyakit tersebut. Setelah itu, lintah akan bekerja secara alami dan rasanya mirip dengan digigit nyamuk, karena lintah melepaskan anestesi alami.

Lintah mampu menghilangkan darah yang terinfeksi dan pada saat yang sama melepaskan komponen terapeutik dan enzim dari air liurnya. Kedua zat inilah yang akan bekerja mengurangi peradangan dan rasa sakit pada sendi.

Lintah obat tetap melekat pada pasien selama kira-kira satu jam (waktu dapat bervariasi) sebelum secara otomatis dilepaskan, kemudian area tersebut dibersihkan.

Semua kasus sifatnya berbeda-beda, tetapi rata-rata terapi lintah obat biasanya diulangi. Bila perlu setiap 6 hingga 8 bulan. Berkurangnya nyeri sendi dan peradangan akan terlihat pada hari berikutnya setelah terapi.

5. Mengobati Diabetes

Seperti disebutkan sebelumnya, salah satu zat paling penting dalam kelenjar ludah adalah Hirudin, zat yang menekan mekanisme pembekuan darah.

Pasien diabetes biasanya memiliki darah kental, sehingga berisiko lebih tinggi untuk mengalami pembekuan darah. Darah yang membeku atau menggumpal yang mengalir ke seluruh tubuh dapat menimbulkan ancaman serius bahkan kematian.

Hirudin juga memiliki efek pengenceran darah. Sehingga memungkinkan darah bersirkulasi lebih mudah, menghilangkan tekanan pada jantung dan pembuluh darah.

6. Mengobati Masalah Telinga dan Pendengaran

Terapi lintah dapat membantu menyembuhkan tiga masalah telinga dan pendengaran yang paling umum yakni gangguan pendengaran mendadak, tinnitus dan otitis media.

Lintah dapat mengobati masalah telinga dan pendengaran disebabkan oleh infeksi atau masalah pembuluh darah.

Pertama, lintah mengeluarkan enzim anestesi (bius) untuk menurunkan sensitivitas darah dan kemudian akan melepaskan enzim dan komponen yang bermanfaat ke dalam aliran darah yang akan bekerja mencegah pembekuan darah dan melarutkan bekuan darah.

Pembuluh darah akan melebar oleh enzim, membuat sirkulasi darah lancar. Enzim antibakteri juga akan dilepaskan untuk membunuh bakteri yang menyebabkan masalah telinga; agen anti-bakteri ini juga akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melawan infeksi lebih lanjut.

7. Mengobati Penyakit Mata

Terapi lintah mampu mencegah kemajuan Glaukoma. Glaukoma adalah suatu kondisi yang terjadi ketika ada terlalu banyak produksi humor vitreous atau ketika ada penyerapan humor vitreous yang sangat lambat.

Humor vitreus adalah zat transparan, seperti jeli yang memberi nutrisi pada mata. Namun terlalu banyak dapat menjadi masalah, karena dapat menyebabkan tekanan yang dihasilkan isi bola mata terhadap dinding bola mata. Hal ini menyebabkan penglihatan kabur secara bertahap dan kehilangan penglihatan.

Penggunaan lintah untuk mengurangi laju aliran darah ke mata mengurangi produksi humor vitreus dan dengan demikian mengurangi tekanan di dalam mata.

Pasien Glaukoma akan terbantu jika terapi lintah dilakukan secara rutin dan bersamaan dengan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter spesialis mata untuk mengurangi produksi humor vitreus dan menurunkan tekanan darah keseluruhan di daerah tersebut.

8. Mengobati Penyakit Gusi

Penyakit gusi adalah salah satu masalah yang paling umum diderita oleh semua umur, terutama jika kebersihan gigi tidak dijaga.

Lintah diketahui menghasilkan banyak enzim yang bermanfaat untuk mengobati penyakit gusi. Agen antikoagulan (anti pembekuan darah) meningkatkan aliran darah di gusi, membantu membuang toksin dan memungkinkan pengiriman nutrisi ke daerah yang terkena.

Agen-agen antikoagulasi ini juga bekerja dengan baik dalam melarutkan gumpalan darah yang dapat terbentuk di gusi.

Komponen bermanfaat lainnya adalah agen anti-inflamasi, yang mengurangi pembengkakan dan radang gusi. Air liur lintah juga mengandung komponen antibakteri yang membantu mengurangi pertumbuhan bakteri.

Baca juga artikel terkait TERAPI LINTAH atau tulisan lainnya dari Arinta Wijaya Murti

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Arinta Wijaya Murti
Penulis: Arinta Wijaya Murti
Editor: Alexander Haryanto