Menuju konten utama

Manfaat Menerapkan Pedoman Perubahan Perilaku untuk Cegah Covid-19

Satgas Covid-19 berharap seluruh masyarakat di Indonesia menjalankan panduan di buku Pedoman Perubahan Perilaku secara disiplin dan konsisten. 

Manfaat Menerapkan Pedoman Perubahan Perilaku untuk Cegah Covid-19
Aktivitas pengunjung Kebun Binatang Ragunan mencuci tangan. foto/Dok. satgas covid 19/Istimewa

tirto.id - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 telah menerbitkan buku Pedoman Perubahan Perilaku pada pertengahan Oktober 2020.

Buku berisi panduan perubahan perilaku bersih dan sehat tersebut diterbitkan agar masyarakat di Indonesia mengadopsi gaya hidup baru yang bisa mencegah penularan Covid-19.

Ketua Tim Bidang Perubahan Perilaku Satgas Covid-19, Sonny Harry B, Harmadi mengatakan ada manfaat penting yang bisa diperoleh jika pedoman tersebut benar-benar dilaksanakan.

Oleh karena itu, Satgas Covid-19 berharap seluruh masyarakat di tanah air menerapkan pedoman perubahan perilaku tersebut dengan disiplin.

Sonny mengatakan, selama pandemi corona (Covid-19) masih berlangsung, masyarakat sebaiknya tidak pernah bosan untuk menerapkan isi pedoman perubahan perilaku tersebut.

Secara jangka pendek, dia melanjutkan, jika isi pedoman perubahan perilaku tersebut diterapkan oleh seluruh masyarakat, rantai penularan Covid-19 di Indonesia akan bisa diputus. Apabila hal itu bisa terjadi, kemunculan kasus baru akan dapat dicegah.

Selain itu, penerapan pedoman yang sama secara jangka panjang juga dapat membawa manfaat yang jauh lebih besar.

"Dalam jangka panjang, masyarakat akan terbiasa hidup bersih dan sehat, sehingga terhindar dari infeksi berbagai virus dan bakteri," kata Sonny dalam acara talkshow yang digelar Satgas Covid-19, dan disiarkan akun Youtube BNPB pada 30 Oktober 2020.

"[Manfaat jangka panjangnya] masyarakat akan memiliki kualitas hidup lebih baik, usia harapan hidup juga akan lebih panjang," Sonny mengimbuhkan.

Isi Buku Pedoman Perubahan Perilaku

Menurut Sonny, buku Pedoman Perubahan Perilaku memuat tiga panduan utama untuk mencegah penularan Covid-19. Ketiga panduan itu diringkas dengan istilah "Iman, Aman, dan Imun."

"Iman maksudnya adalah kita beribadah dan memohon kepada tuhan [agar selamat selama masa pandemi]," ujar dia.

"Lalu, Aman, supaya aman dan terhindar dari penularan Covid-19, kita harus kenali virus [Corona] dan mematuhi 3M," Sonny menambahkan.

Adapun 3M adalah singkatan yang merujuk pada kebiasaan: mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, memakai masker, menghindari kerumunan sekaligus menjaga jarak minimal 2 meter.

Sonny bilang, penerapan 3M saat ini merupakan "vaksin" terbaik untuk menangkal penularan virus corona. Dia berkata demikian karena belum ada vaksin yang dapat digunakan secara massal guna mencegah orang tertular virus corona.

Sementara yang ketiga, Imun, maksudnya adalah menjaga imunitas tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi, beristirahat dengan waktu cukup, berolahraga teratur, berjemur di bawah sinar matahari pagi beberapa menit, hingga menghindari kepanikan dan tetap berbahagia.

Buku Pedoman Perubahan Perilaku Penanganan Covid-19 sudah diterbitkan dalam bentuk e-book, atau file digital. Keseluruhan isi buku panduan perubahan perilaku untuk mencegah Covid-19 itu bisa dilihat melalu link dokumen PDF di bawah ini.

Link Buku Pedoman Perubahan Perilaku Penanganan Covid-19

Hingga 2 November 2020, mengutip data Satgas Penanganan Covid-19, total jumlah kasus positif infeksi virus corona di Indonesia kini mencapai 415.402 orang. Dari jumlah tersebut, 14.044 jiwa sudah meninggal usai terinfeksi virus corona.

Sebanyak 345.566 pasien positif Covid-19 di Indonesia telah dinyatakan sembuh, atau sekitar 83,2 persen dari total kasus infeksi.

Sementara jumlah kasus aktif, yakni pasien positif Covid-19 yang masih harus dirawat atau mesti menjalani isolasi mandiri, tercatat masih sebanyak 55.792 orang. Angka ini setara 13,4 persen dari total kasus infeksi yang sudah terdeteksi di Indonesia selama pandemi berlangsung.

----------

Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Agung DH