tirto.id - Diabetes merupakan salah satu penyakit yang banyak dialami oleh masyarakat Indonesia. Hal tersebut biasanya terjadi karena faktor keturunan atau adanya gangguan fungsi pankreas.
Laman Kementerian Kesehatan menuliskan, diabetes melitus (DM) atau penyakit kencing manis adalah gangguan metabolisme yang timbul akibat peningkatan kadar gula darah di atas nilai normal yang berlangsung secara kronis. Hal ini disebabkan adanya gangguan pada hormon insulin yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas.
Diabetes seringkali dianggap sebagai penyakit orang dewasa, tetapi faktanya diabetes juga dapat terjadi pada anak-anak.
Ada dua jenis diabetes yang paling banyak dijumpai pada anak, yaitu DM tipe-1 dengan jumlah kadar insulin rendah akibat kerusakan sel beta pankreas, dan DM tipe-2 yang disebabkan oleh resistensi insulin, walaupun kadar insulin dalam darah normal.
Faktor penyebab utama DM tipe-1 adalah faktor genetik dan autoimun, sedangkan pada DM tipe-2 biasanya disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat dan kegemukan.
Dilansir dari laman resmi RSAB Harapan Kita, dr. Aditya Suryansyah, SpA(K) mengungkapkan, DM tipe-1 sering didiagnosis pada masa anak–anak usia 7 hingga 10 tahun, di mana pengobatannya dilakukan dengan injeksi insulin atau pompa insulin.
Sementara itu, DM tipe-2 didiagnosis pada saat mulai pubertas dan dapat diobati cukup dengan obat diabetes. Data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan angka kejadian DM pada anak usia 0-18 tahun mengalami peningkatan sebesar 700% selama jangka waktu 10 tahun.
Gejala Diabetes pada Anak
Gejala awal diabetes pada anak hampir sama dengan yang dialami orang dewasa. Tanda-tanda yang mudah dikenali adalah sering buang air kecil dan rasa haus berlebih.
Gejala awal diabetes lainnya adalah nafsu makan meningkat namun berat badan menurun, jika terluka lama sembuhnya, penglihatan kabur, terlihat lebih lesu, dan kulit menghitam. Gejala lain yang perlu diwaspadai yakni sesak napas, dehidrasi, syok dan napas berbau keton.
DM tipe-1 tidak dapat dicegah dan siapapun dapat mengalaminya. Berbeda halnya dengan DM tipe-2 yang diketahui dan dipengaruhi oleh obesitas sehingga dapat dilakukan pencegahan.
Cara Mencegah Diabetes pada Anak
Laman kemkes.go.id membagikan tips pencegahan DM tipe-2 pada anak dengan dengan menerapkan gaya hidup sehat sebagai berikut:
- Mempertahankan berat badan ideal
Jika anak memiliki berat badan berlebih, maka upayakan untuk menguranginya sekitar 5-10 persen agar dapat menurunkan risiko diabetes. Diet kalori dan rendah lemak sangat dianjurkan sebagai cara terbaik menurunkan berat badan dan mencegah DM tipe-2.
- Perbanyak makan buah dan sayur
- Kurangi minum minuman manis dan bersoda
- Aktif berolahraga
Upayakan untuk berolahraga setidaknya 30 menit dalam sehari untuk mencapai berat badan ideal dan menekan tingginya risiko DM tipe-2. Selain itu berolahraga juga bisa menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan kadar insulin.
- Batasi waktu penggunaan ponsel pada anak.
Makanan Penyebab Diabetes
Makanan memang menjadi salah satu penyebab diabetes tipe-2 pada anak-anak. Konsumsi gula berlebih sering dijadikan sebagai penyebab obesitas dan diabetes. Hal ini karena dianggap hanya berisi “kalori kosong” tanpa adanya zat gizi apapun.
Misalnya dari sebuah cola ukuran 355 ml saja, asupan gula totalnya mencapai 39 gram dengan jumlah kalori total 140. Sementara, dalam sebotol jus jeruk ukuran 240 ml terdapat total gula sebanyak 24 gram dengan total kalori 110. Padahal, jumlah asupan gula yang direkomendasikan per hari hanya sebanyak 7 sendok teh, setara dengan 25 gram, dan lebih sedikit untuk takaran anak-anak.
Meski begitu, gula bukan satu-satunya penyebab DM tipe-2. Anak-anak dengan DM tipe-2 harus harus mencoba makan makanan yang sehat dan menghindari makanan tertentu untuk mengatur gula darah mereka.
Laman childrens.com menyebutkan beberapa makanan yang perlu dihindari oleh anak-anak dengan DM tipe-2, sebagai berikut:
- Jus, soda, dan minuman manis lainnya
- Camilan tidak sehat seperti keripik, kue kering, atau bahkan buah kering
- Gorengan
- Roti putih, nasi atau pasta
- Daging merah berlemak
- Produk susu penuh lemak.
Penulis: Nirmala Eka Maharani
Editor: Dipna Videlia Putsanra
