tirto.id - Dukungan untuk Aziz Syamsuddin untuk maju sebagai Calon Ketua Umum (Caketum) Partai Golkar di Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), yang rencananya akan digelar partainya, datang dari pimpinan Dewan Pakar Golkar.
Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Mahyudin menyatakan dirinya mendukung Aziz Syamsuddin menggantikan Setya Novanto sebagai Ketua Umum Golkar.
"Jika Munaslub jadi dilaksanakan dan Aziz maju mencalonkan diri sebagai salah satu caketum, maka saya akan jadi orang pertama yang mendukungnya," kata Mahyudin dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, pada Selasa (12/12/2017).
Mahyudin beralasan, sebagai sesama kader muda, sudah menjadi keharusan bagi dirinya untuk mendorong regenerasi dan kepemimpinan baru yang lebih segar. Dia menilai Golkar butuh penyegaran kepemimpinan untuk dapat memahami pemilih berusia muda.
"Saya dan Aziz sama-sama berusia 47 tahun, sama-sama generasi muda Golkar. Wajar untuk saling dukung saling bantu," ujar Mahyudin.
Wakil Ketua MPR itu menilai Aziz merupakan sosok yang sudah matang dan kompeten untuk menduduki kursi Ketua Umum Partai Golkar. Mahyudin juga menilai sosok Aziz bukan kader karbitan, namun sudah meniti karir politik dari bawah dan beberapa kali menjabat posisi strategis di DPR.
"(Aziz Syamsuddin) Beberapa kali duduk di DPR, jadi ketua komisi, kini jadi Ketua Badan Anggaran DPR. Kurang apalagi?" katanya.
Mahyudin juga mengaku heran dengan sikap para anggota Fraksi Partai Golkar (FPG) di DPR RI yang menggalang tanda tangan penolakan Aziz Syamsuddin sebagai Ketua DPR. Dia mengklaim penunjukan Aziz sebagai Ketua DPR itu hak prerogatif Novanto sebagai Ketua Umum Partai Golkar dan sesuai prosedur administrasi.
Aziz sebelumnya ditunjuk oleh Setya Novanto sebagai penggantinya di posisi Ketua DPR RI. Saat ini, posisinya masih Ketua Banggar DPR RI. Penunjukan itu muncul berbarengan dengan mundurnya Novanto dari kursi Ketua DPR RI usai terbelit kasus korupsi e-KTP. Tapi, penolakan dari sebagian anggota Fraksi Golkar di DPR RI membuat Badan Musyawarah DPR RI meminta DPP Golkar membahas lagi pemilihan kadernya yang akan menggantikan Novanto di kursi pimpinan dewan.
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom