tirto.id - Mahira remaja yang beruntung. Tidak banyak anak seumurannya yang punya takdir seperti dirinya. Dara bernama lengkap Mahira Asy Syifa itu sudah hapal Al-Qur’an (Hafizah) dan berangkat ke Tanah Suci sebagai calon haji termuda saat ini.
Sepekan lagi puncak haji, 15 Juni 2024. Para jemaah bakal berbondong-bondong menjalani ibadah wukuf di Arafah, kemudian mabit di Muzdalifah dan Mina.
Mahira tentu menjadi bagian dari para dhuyufurrahmah (tamu-tamu Allah) tersebut. Selepas itu, di usianya yang ke 18 tahun ini bakal sah dipangggil Hajah Hafizah Mahira Asy Syifa.
"Perasaannya sangat bersyukur karena enggak banyak orang dapat kesempatan berhaji di usia muda," katanya saat ditemui Tim Media Center Haji, Sabtu (8/06/2024).
"Apalagi saya berangkatnya juga sama orang tua, alhamdulillah sangat bersyukur," ucapnya.
Mahira kelahiran Aceh, 22 Juli 2005. Gadis cerdas lagi ramah itu tampaknya sulit menutupi kebahagiaannya. Dan memang tidak perlu ditutupi. Saban bicara, senyum simpul selalu menghiasi bibir dan intonasi bicaranya.
Bagi Mahira, bisa memenuhi panggilan Allah tentu menjadi pengalaman menggembirakan yang tidak mudah diceritakan dengan kata-kata.
"Saat pertama kali melihat Ka'bah gimana ya rasanya, nggak bisa diungkapkan, sangat senang, haru. Doanya sehat, mudah rezeki, dilancarkan segala urusan dunia dan akhirat," katanya.
Sebagai anak tungggal, ia juga begitu menyayangi orang tuanya. Karena itu, nama mama dan papanya tidak pernah lepas dari doa-doanya.
"Untuk orang tua juga semoga sehat selalu, dimurahkan rezeki, dimudahkan segala urusan dan bisa dikumpulkan di surganya Allah," ucapnya.
Bagaimana ia bisa menjadi haji di usia muda? Menurutnya, ia telah didaftarkan berhaji oleh orang tuanya pada 2008. Saat itu usianya baru 12 tahun.
Orang tua Mahira berharap, mereka bisa berangkat bersama dengan program penggabungan. Akhirnya pada 2024 ini impian mereka bertiga bisa pergi bersama ke Tanah Suci bisa terwujud.
Mahasiswi jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir UIN Ar-Raniry Banda Aceh itu juga menceritakan pribadinya. Ia misalnya, menorehkan sejumlah prestasi di bidang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ).
Tahun 2022, dia meraih juara 3 cabang Fahmil Quran MTQ tingkat Provinsi Aceh di Bener Meriah. Lalu 2022 juara harapan 2 cabang Fahmil Quran tingkat nasional di Kalimantan Selatan. Tahun 2023 juga pernah menyabet Juara 1 cabang Fahmil Quran tingkat Provinsi Aceh di Simeulu.
"Tahun ini InsyaAllah Mahira dan kawan-kawan akan ikut MTQ Nasional di Samarinda, Kalimantan Timur. Mohon doa semuanya," pinta Mahira.
Mahira bercerita bahwa sejak kecil dia sudah dikenalkan Al-Qur’an oleh orang tuanya. Dan saat SD dia sudah mulai menghapalnya.
"Mulai menghafal itu saat kelas 2 SD. Sudah pernah menghafal 30 juz," ucapnya.
Menurut Mahira, dia bisa menghafal 30 juz karena sering murajaah atau mengulang hafalan bacaannya.
"Jangan berhenti murajaah, walaupun belum lancar, yang penting ada niat murajaah," imbuhnya.
Sebagai salah satu jemaah haji termuda, Mahira menyarankan agar teman-teman muda jangan menunggu daftar haji saat tua. Sebab dengan haji di usia muda kondisi badan masih bugar dan bisa membantu jemaaah haji yang sudah lansia.
"Jika ada rezeki, kalau bisa langsung daftar karena kita enggak tahu ada rezeki kita tahun depan berangkat," katanya.
"Kalau belum ada, jangan lupa berdoa, karena rezeki bisa datang dari mana saja, kayak misalnya teman-teman yang ikut lomba MTQ hadiahnya itu naik haji. Jangan putus berdoa," ujarnya menambahkan.
Penulis: Muhammad Taufiq
Editor: Irfan Teguh Pribadi