tirto.id - Minggu lalu, video pengibaran bendera Israel di Papua beredar di media sosial. Waktu beredarnya video ini berdekatan dengan aksi bela Palestina yang menolak pengakuan Donald Trump bahwa Yerusalem adalah ibukota Israel. Video ini pun mendapat kecaman dan tudingan bahwa Papua mendukung negara Zionis.
Kadiv Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto menegaskan, pengibaran bendera tersebut tidak dimaksudkan untuk mendukung salah satu pihak dalam konflik Israel-Palestina. Setyo menegaskan, pengibaran bendera itu sebagai aksi memperingati misi penyebaran agama Nasrani di daerah Papua.
“Itu sudah berlangsung beberapa kali,” kata Setyo di kawasan Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan hari Rabu (23/5/2018).
"Jadi untuk memperingati misi penyebaran agama Nasrani di Papua. Mereka percaya bahwa pusat penyebaran agama Nasrani itu berasal dari Yerusalem," tambahnya.
Meski begitu, Setyo mengaku bahwa pengibaran bendera tersebut bukanlah bentuk dukungan, apalagi usaha pembebasan diri Papua dari Indonesia atau bahkan makar. Warga mengidentikkan Yerusalem dengan Israel karena faktor historis agama Nasrani. Selain itu, konflik antara Israel-Palestina adalah soal Yerusalem timur, sedangkan Yerusalem Barat telak dianeksasi oleh Israel.
Menurut Setyo, tindakan ini tentunya tak dapat dikategorikan memecah belah persatuan bangsa Indonesia.
“Ini ‘kan [hanya sekadar] peringatan. Cuma untuk memperingati, bukan untuk memecah belah. Laporan dari sana [Papua] bukan hanya sekarang. Beberapa waktu lalu juga ada, karena mereka memang menganggap itu [agama Nasrani disebarkan dari Yerusalem di Israel]," pungkasnya.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Maya Saputri